Thursday, May 31, 2012

Peringatan Hari Tanpa Tembakau

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na'im sangat ramah bagi perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

Makna Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok, hansip-bintara- perwira nongkrong merokok, di perkebunan pemetik buah kopi merokok, di perahu nelayan penjaring ikan merokok, di pabrik petasan pemilik modalnya merokok, di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok, di ruang kepala sekolah ada guru merokok, di kampus mahasiswa merokok, di ruang kuliah dosen merokok, di rapat POMG orang tua murid merokok, di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok, di loket penjualan karcis orang merokok, di kereta api penuh sesak orang festival merokok, di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok, di andong Yogya kusirnya merokok, sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini seperti kayangan para dewa-dewa bagi perokok, tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan asap rokok, bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya.

Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus, kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah surga pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia, dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu, Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok, di apotik yang antri obat juga merokok, di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok, di ruang tunggu dokter, pasien merokok, dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok, di pinggir lapangan voli orang merokok, menyandang raket badminton orang sambil merokok, pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok, panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di sebuah ruang sidang MUI yang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning & mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli 'hisap'.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, ke mana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya.


Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.

Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.

25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.

Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith. Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol,sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan.

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini. Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.

Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas, lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita, jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah & cerdasnya, Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Ya Allah Ya Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini

Saturday, May 12, 2012

Ketika Galau Melanda

Apakah malam minggu ini sedang galau? Galau karena saat ini sedang “jomblo”. Galau karena setelah ‘tebar pesona’ dan ‘banting harga’
namun malam minggu tetap ‘garing’ tanpa sosok kekasih. Galau karena baru saja diputusin dan belum dapat ‘mangsa’ baru.
Galau karena ‘ortu’ sang kekasih menanyakan kapan menikah padahal ‘jadian’ sudah 5 tahun.

Apakah engkau yang sedang galau? Galau karena tetangga sebelah
membeli TV flat 32” merk terkenal sedangkan dirumah TV 14” yang sudah
pudar warnanya. Galau karena tetangga yang baru pindah memiliki MPV
padahal masih muda sedangkan dirumah motor butut yang kadang-kadang
mogok. Galau karena karena kemaren tidak mendapatkan tiket konser boyband Korea
padahal sudah berdesakan dalam antrian. Galau karena sahabatmu mengirim
sms :”Minta pin BB dong”, padahal ditangan adanya HP cina replika.
Sehingga akhirnya facebook penuh dengan status ‘ratapan’, seolah dinding/wall di facebook itu
bagaikan dinding ratapan "jomblo ngenes"

Maka daripada engkau galau, bukalah buku dan belajarlah jika engkau
adalah pelajar dan mahasiswa, berkaryalah dengan professional dan
maksimalkan potensi diri jika engkau adalah pekerja dan jika engkau
telah ‘mampu’ menikah maka ‘ta’aruf’lah dan segeralah menikah

Maka daripada engkau galau, syukurilah apa yang ada saat ini sembari
berusaha menambah nafkah untuk mencukupi kebutuhanmu. Pintar-pintarlah
memilih antara ‘kebutuhan’ dan ‘keinginan’ sehingga
engkau tepat membelanjakan hartamu. Berinfaq dan bersedekahlah dengan
ikhlas karena sebenarnya itulah hartamu yang akan engkau bawa pulang ke
negeri yang kekal. Itulah hartamu yang akan menerangimu di Alam Kubur
dan menjadi istanamu di syurga-Nya.

QS Ali Imron ayat 159 :
”…….Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Pasrahkanlah segala sesuatunya karena tidak ada satupun yang akan luput dari-Nya dan takdir telah tertulis sebelum kita dilahirkan ke dunia. Dan jika setelah petunjuk dari Allah engkau terima namun tetap menjadi penggemar 'Andilau' (antara dilemma dan galau) dan tetap mengatakan :” Aku galau…”.
Maka satu yang tepat untuk menjawabnya adalah ungkapan .......‘kamseupay”.

Friday, May 11, 2012

Konser vs Majelis Ilmu

Teringat bulan kemaren ketika dapat SMS iklan dari salah satu Bank yang juga provider ticket untuk menawarkan tiket nonton konser Lady Gaga
yang di situ tertera harga ticket untuk konser tersebut.mulai dari harga tiket masing-masing kelas, yaitu Rp 465 ribu, Rp 750 ribu, Rp 1.250.000
dan Rp 2.250.000...dan seketika itu pula hati ini coba merenungkan sesuatu.

Thursday, May 10, 2012

Air sumber kehidupan

Air dalam berbagai bahasa adalah *de l’eau* (Perancis), *acqua* (Italia), *
maji* (Swahili), *w**asser* (Jerman), *de agua* (Spanyol), *nước*(Vietnam),
*cai* (Sunda), *banyu* (Jawa), *aia* (Padang), *lau* (Batak Karo), dan
*bah*(Batak Simalungun). Semua bahasa pasti memiliki kosakata semakna
dengan air. Semua bangsa pasti memiliki cara mengelola air. Tapi tidak akan pernah
ada yang akan mampu memiliki air.

Kita harus selalu minum air bukan karena di tubuh ini tidak ada air.
Sejatinya tubuh kita 65 persennya terdiri atas air. Tapi mengapa kita
kehausan dan membutuhkan air setiap saat? Itu semua karena kita tidak mampu
memiliki atau mempertahankan air di tubuh kita sendiri. Seberapa kuat Anda
mampu menahan buang air (besar atau kecil). Apakah Anda mampu menahan uap
air yang keluar dari setiap desahan napas? Apakah Anda mampu tidak
berkeringat? Ternyata, kita tidak membutuhkan air. Kita hanya membutuhkan
kehadiran aliran air.

Air layak minum adalah air yang memiliki derajat keasaman normal (pH 6 - 8),
tidak berasa, tidak berbau, jernih, terbebas dari kontaminan berbahaya dan
benda asing. Pengenalan lebih rinci tentang air minum, walau tidak berasa
dan tidak berbau; ternyata mengandung jumlah mineral tertentu. Jika definisi
ilmiah terlalu sulit diindera, maka cukuplah kita meneguk air yang baru
keluar dari mata air pegunungan dengan konservasi baik. Itulah salah satu
jenis air minum yang disediakan Tuhan untuk manusia di daerah tropis.

Mengapa air tawar? Kita tidak dapat menjawab pertanyaan ini dengan tuntas.
Tapi perkembangan ilmu kesehatan, biologi, dan ilmu pangan dapat menjelaskan
aspek-aspek logisnya.

Dalam reaksi-reaksi kimiawi dan biologi yang terjadi dalam sistem tubuh
kita, air memegang peranan yang sangat vital. Salah satunya adalah menjadi
media pertukaran energi, pertukaran ion, perpindahan molekul, meredam panas,
alat transportasi, dan penyeimbang tekanan osmosa. Rincian ini tidak cukup
untuk memenuhi syarat rasa bahasa kata vital. Tapi untuk menggenapkan,
cukuplah menjadi perhatian kita bahwa dehidrasi (kekurangan air dalam
sistem), merupakan penyebab kematian utama makhluk hidup (manusia termasuk
di dalamnya) di muka bumi ini, apa pun pemicunya (diare, kemarau, udara
panas, kelelahan, dll). Kesimpulan lain yang tidak kalah genting adalah
keberadaan air merupakan petunjuk pertama dugaan adanya kehidupan.

Pelajaran pengetahuan alam sekolah menengah menyimpulkan, banyak reaksi
kimia yang mensyaratkan tingkat keenceran tertentu untuk menjamin proses
reaksi berjalan dengan ideal. Dan beruntungnya, pengencer yang paling
diterima oleh banyak senyawa kimia adalah air.

Seandainya kita tidak pernah mencemari air sungai, air hujan, air
tanah, air laut, air sumur, atau air danau maka kita tidak perlu membayar
perusahaan-perusahaan pengelola air untuk mendapatkan manfaat dari air.
Bahkan mungkin mereka tidak akan pernah didirikan.

Seandainya saja kita tidak merusak hutan dan tidak menutupi permukaan
tanah, kita tidak akan membutuhkan pompa-pompa besar untuk menyedot air.
Kita tidak membutuhkan pipa-pipa berkilometer untuk menyalurkannya. Kita
tidak membutuhkan tenaga dan biaya mahal hanya sekadar untuk minum dan
mencuci.

Semua karena keteledoran, kealfaan, keserakahan, dan kekeliruan kita.
Banjir, kekeringan, ketiadaan air bersih, naiknya permukaan air laut, hujan
asam, dan segudang permasalahan terkait air disebabkan oleh tidak bijaknya
kita menyikapi zat yang paling vital bagi kehidupan kita. Kebodohan
terbesar kita adalah bersikap buruk pada pihak yang paling berjasa dalam
kehidupan kita!

Sejak zaman dinosaurus hingga zaman Facebook dan Twitter kini, jumlah air
tetap sama. Tak berkurang sepersejuta persen pun! Yang berkurang adalah
kualitasnya. Yang meningkat hanyalah pencemarannya. Yang bertambah adalah
kotoran yang kita tambahkan padanya. Yang kita rusak adalah keseimbangan
siklusnya. Karena harmoni alamiahnya kita ganggu maka kita yang harus
membayar semua konsekuensi negatifnya, termasuk membayar mahal untuk
mendapat manfaat darinya, yang pada awalnya gratis.

Ketika 'Nenek' Titik Puspa ditanya mengenai rahasia awet mudanya, salah satu
yang sangat penting adalah kebiasaan selalu minum air putih. Maka, dengan
alasan yang lebih jernih dan logis, mari kita tingkatkan budaya minum air
putih (tawar). Juga sebagai kebaikan yang tinggi dalam menyambut penuh suka
cita (syukur) atas anugerah-Nya.

"... dan Kami beri minum kamu dengan air
yang tawar" dalam Al Qur'an surat Al Mursalat (77) : 27.

Sudahkah hari ini kita minum air  hari ini? 
* malah kaya iklan