Monday, December 13, 2010

Palestina Adalah Rumah Kami

Palestina Adalah Rumah Kami



Lima orang anak kecil berpegangan erat pada ibunya. Mereka semua
menangis, anak-beranak itu. Pagi itu, tanpa peringatan apapun, budozer
Israel telah menggerus rumah mereka di Jabal Mukabar, di sebelah timur
Yerusalem.

Berbicara di antara reruntuhan serpihan rumahnya, Samia Ihaidoon
berkata bahwa ia tengah tertidur ketika para polisi Israel datang.
"Mereka datang menggedor pintu kami dan masuk lewat jendela kamar
tidur. Mereka bilang saya hanya punya lima menit untuk memakai jilbabku
dan mengepak barang-barang berharga kami, dan saya harus segera pergi.
Anak-anak shock dan ketakutan. Lihat wajah mereka. Saya begitu
terpukul..."

Israel menganggap bahwa rumah Ihaidoon dibangun secara legal, jadi
dimusnahkan. Para tetangga Ihaidoon berkumpul dengan rasa marah. Osama
Zahaika berkata bahwa tidak mungkin mendapatkan izin membangun rumah
bagi warga Palestina di Yerusalem. "Sebagai orang Palestina, saya tahu
mengapa mereka seperti itu. Israel tidak ingin kami ada di sini. Mereka
menyatakan rumah semua orang Palestina ilegal. Mereka selalu merubuhkan
rumah kami, dan dalam waktu bersamaan mereka membangun rumah dan hidup
di Yerusalem tanpa pernah diganggu!"

Ihaidoon dan Zahaika hanya dua orang dari beberapa orang lagi warga
Palestina yang masih bersisa di Yerusalem Timur. Saat ini, menurut
ACRI, hanya 7,25% dari seantero Yerusalem yang dihuni oleh orang
Palestina. Sisanya, sebanyak 92,75% ya ditinggali oleh Israel. Bulan
Mei ini saja, Israel telah merencanakan akan segera meruntuhkan 2000
rumah orang Palestina.

Inilah pengahancuran terbesar yang dilakukan oleh Israel terhadap
rakyat Palestina sepanjang sejarah. Selain Gaza, hanya Yerusalem Timur
yang masih bersisa rakyat Palestina. Bagaimana dengan perlindungan
rakyat Palestina di wilayah ini? Otoritas Palestina yang diwakili oleh
Fatah salah satunya sudah jelas tampaknya tidak ambil pusing. Sedangkan
Hamas, seperti kita tahu, berpusat di Gaza, yang saat ini pun sudah
porak-poranda dan tengah dibangun kembali.

Penghancuran rumah rakyat Palestina di Yerusalem Timur ini telah
menyedot perhatian dunia internasional. Robert Serry, kordinator khusus
PBB untuk perdamaian Timur Tengah, mengatakan bahwa pengggusuran rumah
itu dimaksudkan untuk membuat gedung pemerintahan Israel yang baru.
Bukan rahasia lagi kalau Israel sangat bernafsu memindahkan ibukotanya
dari Tel Aviv ke Yerusalem.


Ketika tentara buldozer Israel telah pergi, apa yang dilakukan oleh
keluarga Ihaidoon? Amar, kepala keluarga langsung menanam dua buah
pohon di halamannya. Ia akan segera membangun kembali rumahnya dalam
waktu dekat. Yerusalem, ujarnya, adalah milik Palestina.
"Tidak, kami tidak akan pergi," Samia berkata. "Mengapa kami harus
pergi dari sini? Ini rumah kami. Tanah kami. Bahkan jika kami harus
mendirikan sebuah tenda di sini, dan tinggal di sini, ini tanah
Palestina." (sa/bbc)

Sunday, December 12, 2010

I Love Palestine, save Palestina

Banyak suara mengatakan, "Ngapain jauh membela Palestina, di sini saja banyak yang perlu di bantu." Di bawah ini 10 "dalil" mengapa harus membantu Palestina"

Hidayatullah.com--Baru saja hajatan akbar umat Islam di tanah suci dengan peribadahan yang sangat suci usai ditunaikan. Ibadah haji yang mampu mengundang tiga juta umat Islam berkecukupan itu terlaksana dengan baik. Mereka dapat bersatu dengan satu warna, satu acara, satu gerakan dan satu tujuan mengabdi kepada Allah dan menjunjung kalimat Allah. Begitu pula ekpresi keimanan menapaktilasi jejak Nabi Ibrahim dan putranya Ismail yang dengan patuh melaksanakan perintah berkurban nyawa. Kaum Muslimin seduniapun melakukannya dengan antusiasme sangat baik.
Di tiga belahan dunia, Asia, Eropa, Amerika dan Australia, mereka menumpahkan darah hewan kurban dengan gembira. Namun selang sekejap sebelum bau anyir darah hewan kurban itu hilang, sebelum semua jamaah haji sampai ke rumah masing-masing, musuh Allah agresor Israel membantai sadis 500 lebih kaum Muslimin, melukai 2500 lainya, meluluhlantakkan ribuan rumah, sarana publik yang tak terhitung dan selalu akan bertambah di Gaza Palestina. Bau anyir darah hewan kurban berganti dengan anyir darah kaum Muslimin. Anehnya pembantaian di depan mata 1,3 milyar kaum Muslimin (versi Vatikan per 31 Maret 2008, mengungguli umat Katholik dunia) bisa berlangsung dengan "aman dan lancar" tanpa kendala yang berarti. PBB seolah menjadi "Persatuan Budak-Budak" (Israel dan sekutunya), dewan keamanannya kehilangan rasa aman dan akal sehat manusia sedunia harus ditukar dengan logika bejat tiga dajjal dunia Olmert, Bush dan Kevin Rudd yang menganggap penjajah sebagai kurban, sementara pembela tanah air sebagai teroris tak berprikemanusiaan.

Ada apa dengan kaum Muslimin dunia? Sebagian banyak masih dapat tertawa 15 jam dalam sehari, prihatin sebentar saat menyaksikan berita, lalu tertawa lagi tanpa merasa perlu berbuat apa-apa. Di kala Israel memborbardir dengan bom melalui pesawat udara, kaum Muslim baru bisa berunjuk rasa dan "membombardir" udara dengan kata-kata.
Lebih minim lagi tak sedikit kaum Muslim yang seolah tak terpanggil jiwa dan hatinya di saat banyak saudara mereka dianiaya. "Ngapain mikir yang jauh di sana, wong di sini saja banyak yang menderita, " begitu argumen sering kita dengar. Ada pula di saat ribuan darah kaum Muslim "dibantai" masih sempat mengeluarkan larangan berdemo membela Palestina.

Pertanyaannya, kenapa sikap mayoritas ompong itu bisa terjadi? Dua hal yang pasti adalah lemahnya iman dan minimnya pengetahuan tentang fikih dalam pembela agama, negara dan pengikutnya.

Di bawah ini ada sepuluh alasan syar'i, kenapa kaum Muslim harus membela saudara-saudara Muslim yang ada di Palestina;

1. Kaum Muslimin sedunia adalah saudara seiman.
Allah berfirman:" Sesungguhnya orang-orang yang beriman tak lain adalah saudara".(QS. Al-Hujurat:10). Sudah tentu dengan firmannya itu Allah Maha Tahu bahwa orang mukmin di dunia ini tidaklah terkategori dalam tiga penjuru persaudaraan nasab dekat yaitu ke atas (ayah/ibu dst), sederajat (kakak/adik), ke bawah (anak, cucu dst) barangkalai mereka baru ketemu nasab di umatnya nabi Nuh yang selamat. Walaupun begitu Ia menyatakan bahwa mereka adalah saudara yaitu saudara seiman. Rasulullah menegaskan dengan sabdanya: "Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya" (HR. Bukhari no: 2262 dan Muslim no: 4650). Dan tak satupun ulama yang berpendapat bahwa persaudaraan tersebut adalah persaudaraan nasab bukan iman.Bila demikian, maka poin ke dua di bawah ini adalah hak saudara yang harus ditunaikan saudara yang lain.

2. Membebaskan saudara dari sasaran kedzaliman adalah wajib, bahkan dari berbuat kedzaliman. Sedangkan membiarkannya berarti terancam laknat Allah
Yang menjadi dasar dari kewajiban ini adalah terusan hadis di atas, dimana selengkapnya Nabi bersabda: "Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak berbuat dzalim kepadanya juga tidak membiarkannya tersakiti/terdzalimi". Dasar lain yang cukup populer adalah sabda Rasul : "Tolonglah saudaramu dalam kondisi dzalim maupun didzalimi" (HR. Bukhari no:2263) Dalam shahih Muslim diterangkan tentang maksud hadis tersebut, di mana Nabi bersabda: "Jika dia berbuat dzalim, maka kau cegah dia dari kedzalimannya itu, itulah yang disebut menolongnya. Tetapi bila ia didzalimi maka wajib pula bagi yang lain untuk menolongnya terbebas dari kedzaliman itu" (HR. Muslim , no:4681). XII,463.

Saudara kita kaum Muslimin di Gaza Palestina adalah korban kedzaliman yang sangat keji sepanjang sejarah dunia modern nan "beradab" ini. Maka dari itu tak ada alasan bagi kaum Muslimin dunia untuk tidak membela mereka semaksimal mungkin. Bila tidak, Ibnu Abbas telah meriwayatkan dari Rasulullah sebuah hadis qudsi dimana Allah befirman: "Demi keperkasaanku dan keagunganku, sungguh aku akan membalas orang dzalim di dunia maupun akhirat dan sungguh aku juga akan membalas dendam orang yang menyaksikan orang yang terdzalimi sementara ia mampu menolongnya kemudian ia tidak membelanya" (HR. Thabrani dan Hakim)

3. Jihad fisik adalah fardhu kifayah saat cukup dengan sebagian, bila tidak adalah fardhu 'ain
Pada saat ini sungguh nyata bahwa bila kaum Muslimin di Gaza dibiarkan bertumpu pada kekuatan dan potensi sendiri, jelas tidak seimbang dari berbagai sisi, personil, senjata maupun logistik. Israel Defence Forces (IDF, angkatan bersenjata Israel) memiliki 176 ribu infanteri bersenjata lengkap. IDF juga mendapat dukungan serangan udara dari 286 helikopter serbu, dan 875 jet tempur berkecepatan supersonik. Juga, 2800 tank dan 1.800 senjata artileri (meriam, rudal, peluncur roket) yang semuanya on load (siap digunakan).

Sebaliknya, Hamas hanya berkekuatan maksimal 20.000 pejuang. Tanpa pesawat tempur, jet, atau helikopter patroli satu pun. Mereka hanya memakai roket Al Banna dan Al Yaasin, modifikasi rudal PG-2 Rusia yang mampu menghancurkan tank Merkava dalam radius 500 meter. Roket lainnya, yang juga hasil modifikasi, maksimal hanya bisa meluncur 55 kilometer. Itu hanya cukup sampai Kota Sderoth, yang bukan jantung komando Israel.

Kurang lengkapkah penderitaan dan keprihatinan kondisi saudara kita di sana untuk mengubah hukum fardhu kifayah menjadi fardhu 'ain? Jelas berlebih. Maka fardhu 'ain bagi setiap Muslim untuk berjihad untuk membantu saudaranya itu sesuai kemampuan maksimal masing-masing. Bagi yang mempunyai potensi fisik, sarana dan skill, maka –selama memungkinkan- wajib bergabung dengan saudaranya di Gaza. Yang lain wajib saling melengkapi, antara yang berkemampuan secara fisik maupun perbekalan/biaya. (Lihat: Ibn Hajar, Fath al-Bari :IV, 431, Al-Nawawi, Syarh Shahih Muslim : VI, 335, Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, II,621)

4. Mengenyahkan kemungkaran adalah wajib
Segala tindakan yang berseberangan dengan syariat adalah kemungkaran. Dan untuk itu Rasulullah bersabda: "Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan/kekuasaannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan bila tidak bisa maka dengan hatinya dan yang demikian adalah (indikasi) selemah-lemahnya iman" (HR. Muslim no:70)

Itulah perintah Nabi untuk menyikapi kemungkaran secara umum, sedangkan yang terjadi di Gaza tak sekedar kemungkaran biasa, tetapi adalah kekejian (fahisyah) alias kemungkaran tingkat tinggi. Maka dari itu mengenyahkannya adalah wajib.

5. Orang mukmin harus membantu tetangganya yang membutuhkan
Dalam rangka solidaritas kepada tetangga untuk urusan perut Rasulullah bersabda: "Tidaklah beriman kepadaku orang yang tidur malam dalam kondisi kenyang sementara tetangganya kelaparan dan ia mengetahuinya" (HR. Thabrani dan Hakim). Bagaimana dengan urusan nyawa? Masih adakah sisa keimanan bila seorang Muslim sengaja tidak berjibaku untuk membantu?

6. Israel adalah perampok wilayah kaum Muslimin Palestina secara nyata tanpa diragukan sedikitpun
Terlalu banyak catatan sejarah pencaplokan Israel terhadap tanah Palestina sejak 1946 hingga 2008

7. Israel memproses pengambilalihan dan penghancuran Masjid al-Aqsa, warisan Islam
Masjid Al-Aqsa (Arab: masjid terjauh) adalah salah satu bangunan yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur) atau dikenal Al-Haram asy-Syarif .

Nabi Muhammad SAW diangkat ke Sidratul Muntaha dari lokasi ini pada tahun 621 Masehi, menjadikan masjid ini sebagai tempat suci di Islam (lihat Isra' Mi'raj.)

Masjid Al-Aqsa yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat shalat umat Islam yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka'bah di dalam Masjidil Haram. Umat Muslim berkiblat ke Baitul Maqdis selama Nabi Muhammad mengajarkan Islam di Mekkah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat shalat dipindah ke Ka'bah (di Masjidil Haram, Mekkah) hingga sekarang.

Masjid yang direnovasi oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Umayyah (Dinasti Bani Umayyah) pada tahun 66 H ini akhirnya disepakati menjadi warisan suci kaum Muslim sedunia. Karena itulah, tatkala kaum Yahudi berusaha membakarnya tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam (OKI), saat ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan sebuah mimbar kuno yang bernama "Shalahuddin Al-Ayyubi" terbakar habis.

8. Israel telah Membunuh Banyak Nyawa Kaum Muslim dan Warga Palestina lain
Dalam sejarahnya pendirian Negara Israel (14 Mei 1948), kaum Yahudi ini tak pernah kering dari genangan darah dan air mata warga Palestina.

9 April 1948, Menachem Begin memimpin pasukan Irgon Israel menyerang desa Der Yasin dan melakukan pembantaian warga desa di sana. Dalam aksi ini, Zionis-Israel membantai lebih 254 orang Palestina laki-laki, wanita dan anak-anak (dalam sebagian riwayat disebutkan jumlahnya lebih 360 orang dari jumlah total penduduk desa 600 jiwa) secara keji dan biadab. Sebagian besar jasad korban dibuang ke dalam sumur-sumur yang ada. Bergabung dalam pembantaian itu, dua geng "teroris" Yahudi, Shtern yang dipimpin oleh Yizhak Samer yang mewarisi Menachem Begin menjadi PM Israel di awal tahun 80 an dan kelompok "teroris" Yahudi, Hagana dengan pimpinan David Ben Gorion. Geng-geng Yahudi tersebut dibentuk dengan nama "pertahanan Israel".

Menachem Begin, yang kemudian diangkat menjadi Perdana Menteri Zionis Israel 1977 -1983 bahkan diberi hadiah Nobel perdamaian. Ia sempat mengungkapkan kebanggaannya dengan pembantaian ini, serta menganggapnya sebagai alasan penting dalam pendirian negera Yahudi dan pengusiran Arab (Palestina). Begin mengatakan, "…Orang-orang Arab mengalami goncangan dahsyat tanpa batas setelah berita (pembantaian) Der Yasin. Mereka mulai melarikan diri guna menyelamatkan nyawa-nyawanya…, dari 700 ribu jumlah orang Arab yang tinggal di Israel sekarang tidak tersisa kecuali 165 ribu saja" … "apa yang terjadi di Der Yasin dan apa yang diberitakan tentangnya telah membantu pelempangan jalan kita untuk menggapai kemenangan di dalam pertempuran sengit di arena perang. Legenda Der Yasin telah membantu kita secara khusus menyelamatkan perang Haifa" … "pembantaian Der Yasin memiliki dampak dan pengaruh luar biasa dalam jiwa orang-orang Arab (Palestina) yang menyamai 6 kebahagian serdadu-serdadu."

Kasus pembantaian seperti di Der Yasin terjadi berulang-ulang di desa-desa Arab (Palestina) lainnya saat terjadi perang tahun 1948. Kasus serupa terjadi di Thantura, Nashiruddin, Bet Daras dan yang lainnya. Seorang sejarawan Israel yang juga seorang peneliti dalam militer Israel kala itu, Aryeh Yeshavi telah mengakui hal itu dengan mengatakan, "Jika kita total fakta-fakta dan realita kita mengetahui bahwa pembantaian Der Yasin terjadi terlalu jauh dari tabiat yang semestinya guna menduduki desa Arab, terjadi pernghancuran terbanyak jumlah rumah di dalamnya. Dalam aksi-aksi ini telah dibunuh banyak sekali wanita, anak-anak dan orang tua."

6 Februari 2001, Tatkala Ariel Sharon menjadi Perdana Menteri, menggantikan Ehud Barak, Mantan Menteri Pertahanan Israel tahun 1982 itu, membantai 2.000 lebih pengungsi Palestina di Sabra dan Satila.

5 Maret 2002, pusat Rehabilitasi Tuna Netra al-Nur, yang didirikan dan dijalankan oleh PBB dan satu-satunya sekolah untuk anak tuna netra di Gaza, dibom. Menteri Pendidikan Palestina mengungkap bahwa 435 anak-anak tertembak mati antara September 2000 dan Maret 2002, 150 di antaranya anak-anak usia sekolah, dan 2402 anak-anak terluka.

Tahun 2006, Sharon juga terlibat mengerahkan 90.000 tentara Israel ke Libanon, yang didukung 1.200 truk, 1.300 tank, dan 634 pesawat tempur dengan peralatan canggih. Dalam tempo satu pekan, sebanyak 200.000 penduduk Libanon kehilangan tempat tinggal, 20.000 orang mengalami luka-luka, dan ribuan terbunuh.

9. Israel Pelangggar Perjanjian dan Konvensi Paling Utama
Entah ada berapa kali perjanjian damai antara Israel dan Palestina selalu dikhianati Israel. Semua rancangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Amerika Serikat (AS) semua berantakan gara-gara ulah Israel yang selalu mengabaikan resolusi apapun. Israel tetap melakukan pelanggaran dan senantiasa meneruskan membunuh dan pengusiran warga Palestina demi perluasan wilayah.

Yang tidak banyak orang tahu, jumlah resolusi yang diabaikan oleh Israel telah mencapai 69 buah. Bayangkan seandainya satu Negara Islam mengabaikan 1 resolusi PBB, apa yang akan dilakukan oleh Amerika?

10. Israel Sumber Agresor & Kerusakan
Israel berada di belakang Amerika dan Uni Eropa dalam menolak kemanangan Hamas setelah memenangkan Pemilu secara demokratis bulan Januari tahun 2006. Bersama Amerika pula, Israel memasukkan Harakah Muqowamah Al-Islamiyah (Hamas) sebagai kelompok-kelompok "teroris". Israel juga berada dibalik pelarangan setiap bentuk dialog dengan Hamas, meski kelompok ini menang Pemilu, sebagaimana diinginkan dunia Barat dan Eropa.

Sikap Amerika dan negara-negara Eropa dan Israel yang menolak Hamas menunjukkan betapa perdamaian dan demokrasi yang seringkali dielu-elukan Barat selama ini hanyalah sekedar slogan, tidak lebih. Mereka menggembar-gemborkan perdamaiandan demokrasi tetapi mereka menghianatinya sendiri. Kasus serupa juga terhadi di Aljazair tahun 1991 dan Somalia, ketika Islam memenangkan suara.

Al-Quran sangat jelas menyebut karakter "aggressor" dan ulah pembuat kerusakan ini. Sebagaimana firman Allah, "Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam Kitab itu: Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan meyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." [QS. al-Isra': 4]. [abdul kholiq/ www.hidayatullah.com]

Wednesday, December 1, 2010

Isi Waktu Luang Dengan Berbuat!

Isi Waktu Luang Dengan Berbuat!

Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan
menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermanfaat. Itu karena akal pikiran mereka selalu melayangdayang tak tahu arah.

Dan,{Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang.}(QS. At-Taubah: 87)

Saat paling berbahaya bagi akal adalah manakala pemiliknya menganggur dan tak berbuat apa-apa. Orang seperti itu, ibarat mobil yang berjalan dengan kecepatan tinggi tanpa sopir, akan mudah oleng ke kanan dan ke kiri.

Bila pada suatu hari Anda mendapatkan diri Anda menganggur tanpa
kegiatan, bersiaplah untuk bersedih, gundah, dan cemas! Sebab, dalam
keadaan kosong itulah pikiran Anda akan menerawang ke mana-mana; mulai dari mengingat kegelapan masa lalu, menyesali kesialan masa kini, hingga mencemaskan kelamnya masa depan yang belum tentu Anda alami. Dan itu, membuat akal pikiran Anda tak terkendali dan mudah lepas kontrol.

Maka dari itu, saya nasehatkan kepada Anda dan diriku sendiri bahwa
mengerjakan amalan-amalan yang bermanfaat adalah lebih baik daripada terlarut dalam kekosongan yang membinasakan. Singkatnya, membiarkan
diri dalam kekosongan itu sama halnya dengan bunuh diri dan merusak
tubuh dengan narkoba.

Waktu kosong itu tak ubahnya dengan siksaan halus ala penjara Cina;
meletakkan si narapidana di bawah pipa air yang hanya dapat meneteskan
air satu tetes setiap menit selama bertahun-tahun. Dan dalam masa
penantian yang panjang itulah, biasanya seorang napi akan menjadi stres dan gila.

Berhenti dari kesibukan itu kelengahan, dan waktu kosong adalah
pencuri yang culas. Adapun akal Anda, tak lain merupakan mangsa empuk
yang siap dicabik-cabik oleh ganasnya terkaman kedua hal tadi; kelengahan dan si "pencuri". Karena itu bangkitlah sekarang juga. Kerjakan shalat, baca buku, bertasbih, mengkaji, menulis, merapikan meja kerja, merapikan kamar, atau berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain untuk mengusir kekosongan itu! Ini, karena aku ingin mengingatkan Anda agar tidakberhenti sejenak pun dari melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Bunuhlah setiap waktu kosong dengan 'pisau' kesibukan! Dengan
cara itu, dokter-dokter dunia akan berani menjamin bahwa Anda telah
mencapai 50% dari kebahagiaan. Lihatlah para petani, nelayan, dan para
kuli bangunan! Mereka dengan ceria mendendangkan lagu-lagu seperti
burung-burung di alam bebas. Mereka tidak seperti Anda yang tidur di
atas ranjang empuk, tetapi selalu gelisah dan menyeka air mata
kesedihan.

Wednesday, November 10, 2010

Rencanakan Pernikahan Secara Matang

Rencanakan Pernikahan Secara Matang

Saat anda memutuskan untuk mengikat cinta menjadi suatu hal yang sakral dan suci, maka dibutuhkan persiapan yang matang. Perencanaan yang matang bisa dianggap menjamin kelancaran hari H. Memang banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari gedung, kartu undangan, gaun pengantin, dan sebagainya. Tapi jangan sampai anda melupakan hal-hal kecil, simak berikut ini.



Jangan merencanakan pernikahan tanpa anggaran. Hal yang paling menyebabkan stres ketika merencanakan perkawinan biasanya adalah uang. Pastikan anda menentukan seberapa banyak anggaran perkawinan anda, dari mana sumber dana dan berapa banyak.

Jangan mengeluarkan lebih banyak dari anggaran yang anda tetapkan atau dari yang anda mampu bayar. Hari perkawinan anda adalah hari yang penting, tapi ini hanya SATU hari. Anda tentu tidak ingin memulai hidup baru dengan hutang dan terpaksa harus mencicil hutang itu selama lima tahun ke depan, kan?

Jangan percaya begitu saja pada ucapan penyedia jasa perkawinan (wedding organizer, catering, atau perias pengantin). Buatlah perjanjian atau rencana yang tertulis.

Jangan coba-coba melakukan segalanya sendirian. Merencanakan pernikahan bisa jadi merupakan pekerjaan penuh waktu. Jadi, jangan coba-coba mengerjakannya sendirian, mintalah bantuan orang lain. Kalau soal perkawinan setiap orang senang membantu, jadi biarkan mereka senang agar pikiran anda jadi ringan.

Jangan memaksakan kehendak dan keinginan anda sendiri. Kompromilah untuk hal-hal yang tidak terlalu penting dengan pasangan atau keluarga dekat.

Jangan terlalu hemat untuk fotografi. Hari pernikahan anda akan berlalu dengan cepat dan setelah hari berakhir, yang tersisa hanyalah kenangan dan foto-foto anda.

Jangan terlalu mengurusi hal yang detil. Anda bisa kehilangan kesenangan dalam proses perencanaan perkawinan. Maksudnya begini, apakah benar-benar jadi masalah bila pita penghias meja makan berwarna merah muda atau merah jambu?

Jangan lupa berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam proses persiapan pernikahan anda dan semua yang memberi anda hadiah. Segera kirimkan mereka kartu atau note ucapan terima kasih setelah anda menerima hadiah.

Jangan membebani diri anda dengan banyak pekerjaan sehari sebelum pernikahan anda. Lakukan hanya satu atau dua tugas yang ringan dan cobalah untuk bersantai dan menenangkan diri anda.

Jangan mengharapkan upacara pernikahan yang sempurna. Anda bisa mengharapkan hari yang luar biasa dan hal-hal yang masuk akal. Jangan lupa, tujuan utama anda adalah menikah.

Semoga Berhasil.

Wednesday, October 13, 2010

Jangan Jauhi Masjid

Jangan Jauhi Masjid


Pernah ada tetangga yang sering pindah-pindah rumah hanya karena tidak ingin dekat dengan masjid. "Suara adzan berisik, sering mengganggu waktu tidur kami," ujarnya. Masya Allah, ada orang, bahkan satu keluarga yang mengaku muslim namun merasa sering terganggu dengan suara adzan dari masjid.

Tetapi mungkin Allah masih tetap ingin memberinya hidayah kepadanya, karena beberapa kali berpindah rumah ia selalu mendapatkan rumah yang tidak jauh dari masjid. Bahkan pernah sekali rumahnya bersebelahan dengan masjid. Pernah juga di rumah yang lain yang mulanya ia cukup senang karena sangat jauh dari masjid, eh tidak lama kemudian masyarakat setempat beramai-ramai membangun masjid. Dan letaknya, justru hanya beberapa langkah saja dari rumah keluarga yang ingin menjauhi masjid.

Beruntung, hidayah Allah benar-benar menembus. Keluarga ini kemudian perlahan-lahan mulai menyadari bahwa ia tidak akan pernah bisa jauh dari masjid selama masih tinggal di Indonesia, negeri yang mayoritas memeluk agama Islam. Satu persatu anggota keluarga ini menjadi bagian dari jamaah masjid di dekat rumahnya.

Ada lagi yang tidak separah keluarga di atas. Mereka rajin sholat, namun lebih suka di rumah. Banyak alasan yang dipakai, mulai dari jarak yang lumayan jauh sampai pada persoalan perbedaan tata cara ibadah semisal subuh pakai qunut atau tidak, sholat jum’at adzan dua kali atau sekali. Ada lagi alasan tidak ke masjid karena menganggap masjid itu miliki golongan tertentu, sedangkan ia berada di barisan yang berbeda. Tapi yang paling banyak dipakai adalah alasan yang dibuat-buat alias malas ke masjid.

Buat orang-orang sibuk yang bekerja sejak pagi hingga malam, masih dimaklumi jika tidak sempat menyambangi masjid di lingkungannya. Toh, di waktu dzuhur dan ashar ia pun sholat di masjid di kantornya. Begitu pula waktu maghrib dan isya, ada yang bertemu masjid di perjalanan pulang dan mereka mampir untuk bertemu Allah, tidak sedikit pula yang memutuskan pulang ke rumah sesudah sholat maghrib. Intinya, tetap ke masjid.

Tetapi, bagaimana pun fungsi masjid tak sebatas tempat beribadah mahdhah saja, masjid juga memiliki fungsi sosial, pendidikan, ekonomi, budaya dan politik. Fungsi sosial misalnya, silaturahim tetap harus dijaga di antara warga yang tinggal di sebuah lingkungan. Karena sepanjang waktu habis dipakai untuk bekerja, maka shubuh merupakan satu-satunya waktu untuk tetap menyambung silaturahim itu. Atau di hari libur, kita bisa lebih sering bertatap muka dengan jamaah lainnya. Jika kita tidak sempat bertamu ke tetangga, masjid bisa memfasilitasi pertemuan dengan banyak warga tanpa harus berkunjung satu persatu ke rumah tetangga.

Sayang sekali, jumlah masjid yang sangat banyak tumbuh di negeri ini tidak diimbangi dengan semangat untuk memanfaatkannya. Saya masih ingat ketika masih tinggal di Tangerang, ada semangat luar biasa dari warga untuk membangun masjid bersama-sama hanya karena mendengar isu lahan kosong itu hendak didirikan bangunan ibadah ummat beragama lain. Tetapi ketika masjid itu sudah berdiri tegak, kita tak ramai-ramai menegakkan ibadah di dalamnya.

Ada orang-orang yang memanfaatkan masjid hanya pada moment tertentu, seperti pernikahan. Saat sepasang lelaki dan perempuan memulai hidup baru, mengikat janji setia. Indah sekali, sebuah ikatan sakral yang dilakukan di dalam masjid disaksikan ratusan pasang mata dari keluarga, kerabat, sahabat serta tamu undangan. Tidak hanya itu, Allah dan para malaikat pun menyaksikan prosesi penyatuan dua insan itu.

Sesudah itu, kita lupa lagi dengan masjid. Lupa bahwa di masjid lah kita memulai hidup baru, dan terlebih lupa pula bahwa di masjid pula lah kita akan mampir sejenak setelah kehidupan berakhir. Ini ingatan untuk diri pribadi agar tak menjauhi masjid, sebab saya tak ingin orang-orang tak berkenan hadir untuk menyolatkan jenazah saya di masjid karena saya dianggap bukan bagian dari jamaah masjid.

Tuesday, October 12, 2010

Jalan dg Keong

JALAN DENGAN KEONG


Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak,
Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit

Aku mendesak, menghardik, memarahinya,
Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf,
Serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !"
Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka.
Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.
Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan.

Bosan jadi pekerja

Dalam sejarah Islam ada panglima perang yang memiliki strategi luar biasa, benar-benar luar biasa karena tidak pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya. Panglima perang tersebut adalah Thariq Bin Ziyad yang pada tahun 97 H (sekitar tahun 710 Masehi) memimpin 7,000 pasukan Islam memasuki Spanyol yang dijaga oleh 25,000 pasukan pimpinan Raja Roderick.

Untuk menyemangati pasukannya agar tidak gentar melawan musuh yang memiliki kekuatan jauh lebih besar, dan agar tidak ada satupun dari pasukaannya yang berpikir untuk ambil langkah mundur - apa yang di lakukan Thariq ?, dia membakar seluruh kapal-kapal yang dipakai pasukannya untuk mencapai pantai tenggara Spanyol. Ketika pasukannya bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan sang panglima ini, Thariq menjawabnya dengan pidato yang terkenal sbb :

“Wahai saudara-saudaraku, lautan ada di belakang kalian, musuh ada di depan kalian, ke manakah kalian akan lari?, Demi Allah, yang kalian miliki hanyalah kejujuran dan kesabaran. Ketahuilah bahwa di pulau ini kalian lebih terlantar dari pada anak yatim yang ada di lingkungan orang-orang hina. Musuh kalian telah menyambut dengan pasukan dan senjata mereka. Kekuatan mereka sangat besar, sementara kalian tanpa perlindungan selain pedang-pedang kalian, tanpa kekuatan selain dari barang-barang yang kalian rampas dari tangan musuh kalian. Seandainya pada hari-hari ini kalian masih tetap sengsara seperti ini, tanpa adanya perubahan yang berarti, niscaya nama baik kalian akan hilang, rasa gentar yang ada pada hati musuh akan berganti menjadi berani kepada kalian. Oleh karena itu, pertahankanlah jiwa kalian”.

Tekad yang sangat kuat untuk hidup mulia atau mati syahid “Isy Kariman au Mut Syahidan” inilah yang dapat membawa kejayaan Islam dari waktu ke waktu.

Kita tahu akhirnya dalam sejarah bahwa diawali oleh tekad yang sangat kuat dan kebergantungan kepada Allah semata tersebut, Islam menjangkau wilayah yang paling luas beberapa puluh tahun kemudian setelah strategi ini ditempuh Thariq dan pasukan-pasukannya.

Ketika cerita tentang Thariq ini diajarkan secara turun temurun baik di dunia Islam maupun diluar Islam, maka sekitar 800 tahun kemudian, kurang lebih sepuluh generasi setelah Islam masuk Spanyol – anak keturunan bangsa Spanyol yang bernama Hernando Cortez - pun meniru bulat-bulat strategi Thariq tersebut diatas ketika ia memimpin ekspedisi penaklukan ke Mexico.

Hernando Cortez yang memimpin expedisi penaklukan bangsa Aztecs untuk merebut emas dan harta-harta lainnya ini membakar keseluruhan 11 kapal yang digunakan untuk membawa pasukannya mencapai daratan Mexico. Dengan demikian tidak ada pikiran untuk mundur, jalan hanya satu arah yaitu maju kedepan.

Kita juga tahu hasil dari kebulatan tekat Hernando Cortez ini, sampai sekarang bahasa resmi yang dipakai di Mexico adalah bahasa Spanyol. Ini menunjukkan betapa berhasilnya Hernando Cortez meniru strategi Thariq Bin Ziyad dalam upayanya untuk menaklukkan Mexico yang menjadi jajahan Spanyol sampai beratus tahun kemudian.

Kalau seorang Hernando Cortez saja bisa belajar dan menikmati ke-sukses-an dari meniru strategi Panglima Perang Islam Thariq Bin Ziyad, masa kita umat Islam di masa kini tidak bisa mencapai kesuksesan dengan belajar dari keberhasilan tokoh pejuang sekaliber Thariq ini ?.

Kalaulah medan kita bukan atau belum medan perang saat ini, minimal strategi Thariq dengan membakar kapal ini bisa kita terapkan di tekad kita untuk membangun usaha, untuk meninggalkan tempat kerja yang kita ragukan ‘kebersihan’-nya misalnya.

Dari pengalaman saya berinteraksi dengan sekian banyak peserta Pesantren Wirausaha dan juga peserta yang ikut pelatihan CIED (Center for Islamic Entrepreneurship Development) , penghalang terbesar dari setiap peserta yang ingin menjadi entrepreneur adalah keberaniannya untuk benar-benar terjun ke usaha – serta benar-benar meninggalkan pekerjaan sebelumnya.

Pengalaman saya sendiri-pun menunjukkan demikian; tidak kurang dari enam kali usaha berwiraswasta yang saya lakukan diluar jam kantor - ketika saya masih aktif sebagai eksekuitif ; tidak satupun yang berhasil. Yang ketujuh, kedelapan dan seterusnya insyaallah berhasil karena kapal saya benar-benar saya bakar.

Untuk mencapai karir puncak di Industri asuransi & investasi di usia muda, dengan sangat bersusah payah saya peroleh gelar profesi yang paling tinggi di New Zealand, Australia dan Inggris. Sangat sedikit professional asuransi & investasi Indonesia yang mencapai pengakuan semacam ini. Namun sejak lahirnya fatwa MUI bahwa bunga bank haram awal 2004 ( Fatwa No 1 Tahun 2004 Tentang Bunga), tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan mengenai keharaman bunga bank dan produk-produk yang terkait dengannya di dunia finansial - maka pekerjaan saya sebelumnya harus saya tinggalkan.)

Maka alhamdulillah kapal yang namanya gelar professional dan karir puncak di industri finansial tersebut telah habis saya bakar dua tahun lalu. Sejak saat itu, mirip yang dilakukan oleh Thariq dan juga Cortez, medan ‘pertempuran’ saya menjadi medan ‘pertempuran’ yang sama sekali baru. Tidak mudah, tetapi juga tidak mustahil – hanya pertolongan Allah-lah yang menjadikan yang sukar itu mudah.

Jadi bagi Anda yang ingin pindah quadrant dari pegawai/eksekutif ke pengusaha, bila Anda berani membakar kapal Anda, Insyallah Andapun juga bisa berhasil….!. Wa Allahu A’lam.

by : NN

Sunday, September 12, 2010

Diabetes

Makanan dan minuman yang dapat memicu diabetes.

Dalam hidup ini berlaku hukum "tabungan". Apa yang kita lakukan menjadi
tabungan di masa mendatang. Apa yang kita tabung sedikit demi sedikit
akan terasa hasilnya bertahun-tahun kemudian. Begitu pun dengan penyakit.
Mulai dari segelas minuman favorit hingga suka menonton TV hingga larut. Siapa
nyana kalau itu bisa meningkatkan risiko diabetes?

1. Teh manis

Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula
darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis
kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori
wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas)..
Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga
kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita
kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.
Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak
lebih dari dua sendok teh sehari.

2. Gorengan

Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal
gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit
degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama
penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah
koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan
trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya
proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi
berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.

3. Suka ngemil

Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan
diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan
sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang.
Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung
hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua
makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara
itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam
menaikkan kadar gula dalam darah.
Pengganti: Buah potong segar.

4. Kurang tidur.

Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil
riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama
3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis.
Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang
sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar,
penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang
membuat kadar gula darah naik.
Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam
sehari.

5. Malas beraktivitas fisik

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara
Asia
akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. "Dalam 10 tahun
belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi , Vietnam , berlipat
ganda.
Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding
bersepeda," kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak
Menular
di Kawasan Pasifik Barat.
Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko
obesitas
lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau
aktivitas lainnya.
Solusi: Bersepeda ke kantor.

6. Sering stres

Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir
besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine
dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk
beraktivitas. .
Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik.
Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa
jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan
pada sahabat terdekat.

7. Kecanduan rokok

Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan
wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22
persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh
rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola
makan dan olahraga.
Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti
hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan
bersertifikat resmi.

8. Menggunakan pil kontrasepsi

Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan
progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan
perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi
Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan
dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja
lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas
menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5
tahun.

9. Takut kulit jadi hitam

Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan
kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari
makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan
sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga
hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American
Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu
keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum "berjemur" di bawah sinar
matahari pagi selama 10-15 menit.

10. Keranjingan soda

Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap
51..603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi
minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung
tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan
pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair
tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Pengganti: Jus dingin tanpa gula.*


Sumber : Prevention

Gengsi ato gengsi

Kenapa kita membeli Hp yang jauh lebih mahal dari keperluan kita ?
Kenapa harus beli mobil yg mahal sekali yg jauh daripada kebutuhan kita ?
Kenapa kita sering tak mau mengalah dan terlibat dalam perdebatan dengan
orang lain ?
kenapa banyak orang berkelahi bahkan sampai membunuh hanya karena
tersinggung oleh masalah kecil ?
Kenapa Orang banyak berhutang untuk Gaya Hidup yang Maksimal, dengan
Pendapatan minimal?

Jawabnya Demi gengsi...satu kata yang cukup membuat harga diri kita terusik.
kita gengsi kalo tak punya baju bagus..mobil mewah..rumah bagus, HP terbaru,
Atau Gadget Mutakhir.. bahkan kita gengsi untuk meminta maaf meskipun kita
tau kita salah ato karena usia kita lebih tua. Manusia ingin dihargai, ini
bagus. Sayangnya kita sering kebablasan, kita haus akan kebanggaan diri yg
tidak ada habis2nya. Diri kita ingin selalu menang dari orang lain, ingin
selalu dihormati, ingin dilayani. Kita mati2an melindungi diri kita agar
tidak disinggung orang, agar tidak direndahkan atau dihina. Maka seumur
hidup kita sibuk melindungi harga diri kita.Kenapa orang bangga kalau punya
barang mewah? Kenapa orang malu kalau tak punya? Hanya karena orang ingin
merasa diri lebih baik daripada orang lain. Padahal kita pasti nggak lebih
baik karena kaya.

gengsi adalah ’kehormatan dan pengaruh yang diperoleh karena perbuatan
besar’. Ingat karena sebuah perbuatan besar. bukan barang/kepemilikan yang
besar ”besar”. Saat ini Kelihatannya memang masyarakat kita semakin
materialistis, orang dipuji karena kekayaan materi. Kalau kaya Bangga Kalau
miskin Malu dan terhina. Maka orang berebut menjadi kaya atau disebut kaya
dengan jalan apapun, entah itu menipu, mencuri, korupsi atau apapun, yg
penting kaya dan menjadi orang terpandang. itulah efek negatif dari sebuah
gengsi.

Banyak orang salah kaprah Gengsi diawali dari kebanggaan yang berlebihan
atas apa yang dimilikinya dan dirasa sempurna daripada orang lain. Sehingga
dapat memperkecil kepekaan sosial. Ia bisa saja menganggap semua urusan
diluar dirinya bukan urusannya. Terutama pada kaum yang lebih rendah
dibawahnya. Seandainya gengsi atau malu bisa dihilangkan asalkan pekerjaan
tersebut halal dan tidak melanggar hukum saya kira pengangguran bisa
ditekan. Masih banyak disekeliling kita bahwa setelah selesai sekolah atau
kuliah ada bekerja di tempat yang sesuai jurusannya, atau dengan kata lain
menjadi karyawan disebuah perusahaan atau pegawai negeri. Harus diakui
Gengsi itu memberi rasa nikmat pada ego kita. Banyak orang yang karena
memakan Gengsi hidup dalam sebuah dilema, Gonta-ganti HP, punya barang
bagus, tetapi Ujung-ujungnya Hutang Yang besar dan menggunung serta
dikejar-kejar oleh Debt Kolektot, Malu engga sih.

Starbuck di negara asalnya, adalah kedai kopi yang menawarkan suasana. Jadi,
para peminum bisa menikmati kenyamanan saat duduk dan bukan hanya sekedar
rasa kopinya. Di Indonesia, sebagian dari benefit ini mulai bergeser. Ini
terjadi, karena sebagian konsumen yang pergi ke kedai kopi ini memang hanya
ingin mengejar status belaka. Demikian juga, banyak kafe-kafe yang berkelas,
sengaja membiarkan kafenya terbuka dan mudah dilihat orang. Karena gengsi,
maka banyak konsumen yang tertarik dan mereka sudah mendapatkan kepuasannya
bila status mereka terangkat saat memasuki kafe-kafe yang mahal ini.
Padahal, mereka bisa mendapatkan dengan harga yang jauh lebih murah dan
dengan rasa yang tidak kalah. Mereka membeli gengsi, bukan membeli makanan
dn minumannya.

Mengapa terkadang memilih membeli jas-jas buatan desainer dunia yang namanya
kondang setinggi langit Bukan karena ukurannya yang mungil, bukan juga
karena potongannya yang lebih ramping. Label yang dijahitkan di jas itu
membuat kita turut melambung bersama, dan secara tak langsung diasosiasikan
dengan sesuatu yang mahal. Mengapa kita serang meminta menulis nama dan
gelarnya selengkap mungkin. Prof Dr XXX, Eng, MM, Msi. Orang yang memilih
gengsi sebenarnya tak punya apa-apa yang patut dibanggakan. Maksudnya,
perbuatan besar. Karena itu, untuk memperoleh rasa hormat secara mudah dan
instan kita melakukan semua kegiatan ”besar” itu.

Apa yang menyebabkan gengsi ini? Pertama sudah pasti karena budaya dan norma
kita. Paling tidak ada ketiga budaya dan norma yang membuat gengsi ini
menjadi kebutuhan yang cepat terjadi. Pertama, konsumen Indonesia menyukai
untuk sosialisasi. Ini kemudian mendorong seseorang untuk pamer atau tergoda
untuk saling pamer. Kedua, kita masih menganut budaya feodal. Inilah yang
menciptakan kelas-kelas sosial. Akhirnya, terjadi pemberontakan untuk cepat
pindah kelas. Walau belum sesungguhnya pindah kelas, tetapi bisa dimulai
dengan pamer terlebih dahulu. Ketiga, masyarakat kita mengukur kesuksesan
adalah dengan materi dan jabatan. Akhirnya, banyak di antara kita ingin
menunjukkan kesuksesan dengan cara memperlihatkan banyaknya materi yang
dimiliki.

Cobalah merenung apa sih berfikir apalah gunanya dihargai orang hanya dengan
menunjukkan hal semacam itu. Saya lebih bangga jika saya bisa banyak
membantu orang tapi orang itu tidak tahu, dibanding berbuat sedikit tapi
dibesar-besarkan, hal itu hanya memperlihatkan ketiadaan saja, hanya
menghasilkan kesombongan diri, tida perlu gengsi. orang yang mengejar gengsi
itu sebenarnya sedang kehausan untuk dihargai? Karena bisa jadi, penghargaan
yang datang dari diri sendiri tidaklah mencukupi untuk memuaskan batin. Saya
dan teman saya masih perlu mencari dan mendapatkan tambahan dosis pengakuan
dari luar. Penghormatan dari luar untuk perilaku yang tidak bermanfaat,
apalah gunanya?

Beberapa tips Untuk menghilangkan Gengsi
- Nikmati saja apa yang Anda punyai, dan bukan yang tidak Anda punyai.
- Lakukan sesuatu dengan hati yang memang tahu mengapa Anda patut melakukan
itu, tak ada lagi yang namanya ikut-ikutan trend. yang pasti hanya sesaat.
- Jadi pandai. Berikan kesempatan diri Anda dihargai karena hasil Fikiran
dan Perbuatan Anda.
- Menjadi rendah hati & Hidup Sederhana
- Jadilah Diri anda sendiri, anda adalah unik
- Banyak Berbuat

Penyakit hati ini memang tidak mudah untuk ditindas. Gengsi akan terus ada
selama kita tidak menyadarkan diri sendiri dengan observasi bahwa manusia
itu sama. Diciptakan dengan kulit yang bersih dan sewaktu-waktu bisa kotor
oleh tanah, juga diciptakan dengan rasa malu. Jadi tak ada alasan buat kita
untuk gengsi melakukan hal yang baik meskipun banyak yang berada di luar
kebiasaan manusia. Pendorong dari gengsi adalah gencarnya iklan dan promosi
yang menempatkan gengsi sebagai bagian utama. Akibatnya, masyarakat yang
sudah memiliki potensi untuk mementingkan gengsi.Sering dengar padi yang
makin berisi itu seharusnya makin merunduk. Tetapi, isi padi masyrakat yang
terlalu mementingkan gengsi cuma seringan kapas. Jadi Masihkan Perlu Gengsi
dalam Hidup.. Coba tanyakan Ke Hati Dan Akal anda.

"Hidup untuk mempertahankan gengsi adalah hidup yg sangat berat"

"...Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebiahan. "(A1 An'am: 141)

Psikotest ...iseng doang

kalian bener2 jangan ngeliat jawabannya di
bawah ya...loe ikutin aja instruksi2nya, dijamin
deh bakal kaget loe liat hasilnya, gue aja masih
terheran2 dan geleng2 kepala......tapi mikirnya
jangan lama2, apa yang ada di hati loe aja
tapi bukan berarti asal2an loooohh.....enjoy....

Psikotest ini diambil dari email internet,
diterjemahkan oleh orang tersebut dari bahasa
asalnya Japanese. Anda akan menemukan hasil
yang sangat mengejutkan. Orang yang
memikirkan game ini, konon sesudah membaca mail ini,
harapannya dapat terkabul. Pasti anda akan
terkejut melihat hasilnya.!!!
Cuma janji dulu, JANGAN MEMBACA JAWABAN
DIBAWAHNYA TERLEBIH DAHULU.
ISI DULU INSTRUKSI YANG DIMINTA.
BACA SATU PARAGRAF DEMI SATU
PARAGRAF.
Pertama-tama siapkan bolpen dan kertas.
Waktu memilih nama, anda harus memilih orang
yang anda kenal. Jangan terlalu banyak mikir,
tulislah apa yang ada di kepala anda.

INGAT : Maju satu paragraf per paragraf.
Kalau anda membaca kelanjutannya, Permohonan
anda tidak akan terkabul.
1.. Pertama-tama tulis angka 1 sampai sebelas di
kertas anda secara vertikal (atas ke bawah)

2.. Tulis angka yang paling kamu senang (antara1-
11) disebelah angka No.1 dan 2

3.. Tulis 2 nama orang (lawan jenis) yang kamu
kenal, masing-masing di No.3 dan No.7

4.. Tulis 3 nama orang yang kamu kenal di No.4, 5,
dan 6. Disini kamu boleh menulis nama orang di
keluarga, teman, kenalan. Siapapun OK. Cuma
harus yang kamu kenal

5.. Di no.8, 9, 10 dan 11 kamu tulis nama judul
lagu yang berbeda-beda
6.. Terakhir, tulis kamu punya permohonan.(Kamu
minta permohonan)



-----.............-------------..........----------





NAH......... dibawah ini ada jawaban dari psikotest-
nya mudah-mudahan cocok jawabannya.
1.. Anda harus memberitahu ke orang yang anda
tulis di No. 7 tentang psi kotest ini.
2.. Orang yang anda tulis di No.3 adalah orang
yang kamu cintai.
3.. Orang yang anda tulis di No.7 adalah orang
yang kamu suka, tetapi bertepuk sebelah tangan.
4.. Orang yang anda tulis di No.4 adalah orang
yang anda rasa paling penting bagi anda.
5.. Orang yang anda tulis di No.5 adalah orang
yang paling mengerti tentang anda.
6.. Orang yang anda tulis di No. 6 adalah orang
yang membawa keberuntungan pada anda.
7.. Lagu yang anda tulis di no. 8 adalah lagu yang
ditujukan untuk orang No.3
8.. Lagu yang anda tulis di no.9 adalah lagu yang
ditujukan untuk orangNo.7
9.. Lagu yang anda tulis di no.10 adalah lagu yang
melukiskan apa yang ada di hati anda.
10.. Terakhir, lagu yang anda tulis di No.11 adalah
lagu yang melukiskan hidup anda.

Sunday, August 1, 2010

Cermin Hati

Cermin Hati

Kita dapat melihat fisik kita saat kita bercermin. Bagaimana rupa, rambut, tangan, badan, kulit kita, dan lain-lain. Tujuan dari cermin adalah memantulkan kembali siapa diri kita. Tapi hal itu tergantung dari cermin itu sendiri, apakah bersih atau kotor. Cermin yang kotor, tidak dapat memperlihatkan diri kita sebenarnya. Kita agak kesulitan untuk mengenali bagian tubuh kita yang tidak terlihat oleh pandangan mata kita. Jika saja ada goresan pena di wajah kita, kita tidak mengetahuinya, karena kita melihat bahwa yang kotor itu cerminnya, bukan wajah kita.

Sahabatku, demikianlah cermin yang ada di luar dunia kita. Apa yang ada di dalam diri kita jauh lebih besar daripada apa yang ada diluar diri kita. Penyakit yang ada dalam tubuh kita, lebih berbahaya daripada penyakit yang terlihat dipermukaan. Penyakit jiwa lebih berbahaya daripada penyakit fisik. Penyakit fisik bisa disembuhkan dengan kesegaran ruhani. Sementara penyakit jiwa tidak dapat disembuhkan dengan berbagai macam obat-obatan fisik. Ia hanya bisa disembuhkan oleh kesadaran ruhaniah. Sesungguhnya cermin fisik hanya menyentuh dunia luar kita, tetapi ia tidak mampu menyentuh dunia dalam kita. Ia tidak dapat menyentuh perasaan, kegelisahan, ketakutan, ataupun ketenangan kita. Tidak mungkin kita melihat perasaan kita dengan penampilan fisik semata. Bisa saja kita menutup-nutupi kekurangan diri kita dengan cara berhias, berpakaian rapi, berjalan anggun, dan berbicara sopan, tetapi ketika dihadapkan pada ujian dan cobaan, hatinyalah yang berbicara.

Seberapa dalam kita mengenal diri kita, tergantung bersih atau tidaknya cermin yang ada di dalam diri kita. Cermin yang bersih menimbulkan kepekaan ruhani yang tinggi. Pemiliknya sangat sensitif pada hal yang terkait akhirat, iman, ibadah, akhlak mulia, dan syariat. Rasulullah Saw. biasa beristighfar seratus kali sehari, padahal beliau sudah dihapuskan dosa-dosanya baik yang sebelum maupun sesudahnya. Para sahabat Rasulullah sering mengatakan, “Andaikan aku sebatang pohon yang ditebang...Andaikan aku rumput yang diinjak-injak...” Kata-kata itu timbul dari hati yang bersih sehingga menghasilkan kepekaan yang menakjubkan.

Kita tidak heran dengan orang yang malu ketika berhadapan dengan orang lain, tetapi Abu Bakar menutup wajahnya saat di WC. Beliau malu kepada Allah Swt. Pada suatu ketika Abu Bakar kedatangan rombongan dari negeri Yaman. Salah seorang dari rombongan itu membaca al-Quran, anggota rombongan lain yang mendengarnya pun menangis. Melihat hal itu, Abu Bakar kagum. Beliau mengatakan bahwa tangisan itu hadir dari hati yang bersih.

Para orang-orang saleh tergetar hatinya tidak hanya pada saat melakukan ibadah, tetapi juga ketika melihat suatu fenomena atau mendengar sebuah syair saja. Orang-orang saleh begitu lembut perasaannya. Ketika nasihat dia dengarkan, nasihat itu memantul pada cermin hati, memberitahukan siapa diri kita sebenarnya. Dengan jelas dia melihat dirinya sebenarnya. Ketika melihatnya, dia menangis karena banyak sekali kekurangan dan dosa-dosa yang telah ia lakukan.

Anas bin Malik Ra. berkata, “Rasulullah Saw. berkhutbah kepada kami, sama sekali aku belum pernah mendengar khutbah yang seperti itu sebelumnya. Rasulullah Saw. bersabda, ‘Jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, sungguh kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa’. Maka para sahabat menutupi wajah-wajah mereka, dan sesaat terdengarlah suara isakan tangis.”

Pada suatu ketika Rasulullah Saw. membaca ayat, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18).

Kemudian Nabi Saw. berbicara tentang kesombongan. Beliau mengatakan bahwa hal itu adalah perkara yang besar. Maka Tsabit bin Qais yang duduk di sisi Rasulullah Saw. menangis. Lalu Rasulullah Saw. berkata kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Dia menjawab, “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku ini orang yang sangat mencintai keindahan, sampai-sampai tali terompahku aku bagus-baguskan?” Rasulullah Saw. bersabda, “Engkau penghuni surga, bukan termasuk kesombongan lantaran memperbagus kendaraan dan tempat tinggal. Akan tetapi kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”

Abu Musa al-Asy’ari Ra. berkhutbah dihadapan orang-orang di Bashrah. Dalam khutbahnya dia menyinggung tentang api neraka. Dia menangis sampai airmatanya jatuh ke mimbar. Maka orang-orang pun menangis sejadi-jadinya.

Zirr bin Hubaisy menulis surat kepada Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Lewat surat itu dia menasihatinya. Pada akhir surat itu tertulis:
Wahai Amirul Mukminin, kesehatan yang ada padamu janganlah membuatmu terlena mengharapkan panjangnya masa hidup. Sesungguhnya engkaulah yang lebih tahu akan dirimu! Dan ingatlah apa yang dikatakan oleh orang-orang generasi awal:
Apabila orang dewasa, anak mereka telah lahir
Dan jasad mereka telah rusak karena ketuaan
Dan jatuh sakit pun telah biasa menimpanya
Itulah masa panen telah dekat

Sahabatku, ketika cermin hati kita tidak bersih, kita tidak dapat mengenal diri kita sebenarnya. Kekotoran kita ditutup-tutupi dengan keadaan cermin yang kotor. Jika sudah tidak dapat mengenal diri kita, kita tidak dapat mengenal Tuhan kita. Naudzubillahi mindalik.

http://abufarras.blogspot.com

Monday, July 12, 2010

Rahasia Shalat Dhuha

Rahasia Shalat Dhuha
Oleh : Amir Faishol Fath

Allah SWT dalam beberapa ayat bersumpah dengan waktu dhuha. Dalam pembukaan surat Assyams, Allah berfirman, ''Demi matahari dan demi waktu dhuha.'' Bahkan, ada surat khusus di Alquran dengan nama Addhuha.

Pada pembukaannya, Allah berfirman, ''Demi waktu dhuha.'' Imam Arrazi menerangkan bahwa Allah SWT setiap bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan hal yang agung dan besar manfaatnya. Bila Allah bersumpah dengan waktu dhuha, berarti waktu dhuha adalah waktu yang sangat penting. Benar, waktu dhuha adalah waktu yang sangat penting. Di antara doa Rasulullah SAW: Allahumma baarik ummatii fii bukuurihaa. Artinya, ''Ya Allah berilah keberkahan kepada umatku di waktu pagi.''

Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang aktif dan bangun di waktu pagi (waktu subuh dan dhuha) untuk beribadah kepada Allah dan mencari nafkah yang halal, ia akan mendapatkan keberkahan. Sebaliknya, mereka yang terlena dalam mimpi-mimpi dan tidak sempat shalat Subuh pada waktunya, ia tidak kebagian keberkahan itu.

Abu Dzar meriwayatkan sebuah hadis. Rasulullah SAW bersabda, ''Bagi tiap-tiap ruas anggota tubuh kalian hendaklah dikeluarkan sedekah baginya setiap pagi. Satu kali membaca tasbih (subhanallah) adalah sedekah, satu kali membaca tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, satu kali membaca takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah, menyuruh berbuat baik adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan, semua itu bisa diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha.'' (HR Muslim).

Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah SAW selalu melaksanakan shalat Dhuha empat rakaat. Dalam riwayat Ummu Hani', ''Kadang Rasulullah SAW melaksanakan shalat Dhuha sampai delapan rakaat.'' (HR Muslim). Imam Attirmidzi dan Imam Atthabrani meriwayatkan sebuah hadis yang menjelaskan bahwa bila seseorang melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu ia berdiam di tempat shalatnya sampai tiba waktu dhuha, kemudian ia melaksanakan shalat Dhuha, ia akan mendapatkan pahala seperti naik haji dan umrah diterima. Para ulama hadis merekomendasikan hadis ini kedudukannya hasan.

Jelaslah bahwa shalat Dhuha sangat penting bagi orang beriman. Penting bukan karena--seperti yang banyak dipersepsikan--shalat Dhuha ada hubungannya dengan mencari rezeki, melainkan ia penting karena sumpah Allah SWT dalam Alquran. Maka, sungguh bahagia orang-orang beriman yang memulai waktu paginya dengan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu dilanjutkan dengan shalat Dhuha.

PENEMUAN TERBARU MENGENAI KANKER HATI

PENEMUAN TERBARU MENGENAI KANKER HATI


Penemuan terbaru mengenai kanker hati! Jangan Tidur Terlalu Malam ! Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 Tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (SGOT, SGPT) , tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm !!.

Selama ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati ( Liver Function Index ).
Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index yang normal berarti semua OK.
Kesalah pahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter specialis,
benar benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum,
ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.

Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar.
Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan.
Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bias memiliki pandangan yang salah,
bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.

Saat ini ada pasien dokter Hsu yang mengeluh bahwa selama satu bulan terakhir sering mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan supersound baru diketemukan adanya kanker hati yang sangat besar, hamper 80% dari livernya(hati) sudah termakan habis.

Pasien sangat terperanjat, “ Bagaimana mungkin ? Tahun lalu baru melakukan medical check-up dan hasilnya semua normal..
Bagaimana mungkin hanya dalam waktu 1 tahun yang relative singkat dapat tumbuh kanker hati yang demikian besar?”
Ternyata check-up yang dilakukan hanya memeriksa fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan “ normal “.
Pemeriksaan fungsi hati adalah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat.. .
Tetapi item ini pula yang paling banyak disalahpahami oleh masyarakat kita ( Taiwan ).
Pada umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati menunjukkan angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati.

Tetapi pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal.
Dokter Hsu mengatakan, SGOT dan SGPT adalah enzim yang paling banyak ditemui didalam sel-sel hati.
Bila terjadi radang hati atau karena satu atau sebab lain sehingga sel-sel hati mati, maka SGOT dan SGPT akan lari ke luar.
Hal ini menyebabkan kandungan SGOT dan SGPT didalam darah meningkat..
Tetapi tidak adanya peningkatan angka SGOT dan SGPT bukan berarti tidak terjadi pengerasan hati atau tidak adanya kanker hati.
Bagi banyak para penderita radang hati , meski kondisi radang hati mereka telah berhenti, tetapi didalam hati(liver) mereka telah terbentuk serat-serat dan pengerasan hati.
Dengan terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati.

Selain itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya yang diserang sehingga rusak dan mati.
Karena kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka SGOT dan SGPT mungkin masih dalam batas normal, katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan tinggi. Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga berakibat terjadilah banyak kisah sedih.

Penyebab utama kerusakan hati adalah :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
2. Tidak buang pada pagi hari.
3. Pola makan yang terlalu berlebihan
4... Tidak makan pagi.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet,zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
7. Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goring saat menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil.
8. Mengkonsumsi masakan mentah atau dimasak matang 3-5 bagian. Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.
Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makan sehari ? hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan “jadwalnya “.
Sebab :
 Malam hari pk 21.00 ? 23.00 : adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun( de-toxin) dibagian system antibody (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negative untuk kesehatan.
 Malam hari pk 23.00 ? dini hari 01.00 : saat proses de-toxin dibagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
 Dini hari 01.00 - 03.00 : proses de-toxin dibagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
 Dini hari 03.00 ? 05.00 : de-toxin dibagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selam durasi waktu ini.
Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernapasan, maka tidak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.
 Pagi pk 05.00 ? 07.00 : de-toxin di bagian usus besar, harus buang air besar.
 Pagi pk 07.00 ? 09.00 : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 06.30. Makan pagi sebelum pk 07.30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap mengubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itulah, Tidurlah Nyenyak dan Jangan Begadang.

Tuesday, June 22, 2010

Pedihnya Sakaratul Maut

Pedihnya Sakaratul Maut

Allah,SWT telah menyatakan di dalam Al-Qur'an bahwa setiap yg berjiwa akan merasakan mati termasuk semua manusia tanpa terkecuali (Qs :21:35 ). Proses kematian (sakaratul maut) setiap manusia itu berbeda-beda ada yg ketakutan, berteriak-teriak, tenang , bahagia dan bermacam-macam sesuai dg amal perbuatannya di dunia.

Rasulullah,SAW dalam sebuah hadistnya menyatakan bahwa sakitnya (pedihnya) sakaratul maut itu melebihi 100x sabetan pedang. Dalam suatu riwayat ketika Nabi Musa ditanya Allah,SWT (ketika sudah meninggal) bagaimana rasanya proses kematian yg dialaminya, Nabi Musa menjawab seperti kambing yg dikuliti hidup-hidup , Allah,SWT berfirman kamu termasuk orang-orang yg diringankan proses sakaratul mautnya.

Saudaraku, mari kita renungkan firman Allah,SWT berikut ini agar menjadi renungan kita bersama :
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat diwaktu orang-orang zalim berada dalam tekanan2 sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dg tanganya (sambil berkata : "Keluarkanlah nyawamu", di hari ini kamu dibalas dg siksaan yg sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah,SWT perkataan yg tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.
(Qs : 6 : 93)

Dan firman Allah,SWT di ayat yg lain :
"Demi malaikat-malaikat yg mencabut nyawa dg keras"
"dan malaikat-malaikat yg mencabut nyawa dg lemah lembut" (Qs : 79 : 1-2)

Dari hadist dan ayat tsb di atas jelaslah bahwa dalam sakaratul maut itu malaikat Izrail (malaikat pencabut nyawa) ada yg keras , ada juga yg lemah lembut dalam mencabut nyawa manusia, semua tergantung amal perbuatan manusia tsb selama hidup di dunia.

Kalau seorang manusia itu sering menyombongkan diri dari ayat-ayat Allah,SWT tidak mau patuh, maka yg akan diterima adalah perlakuan keras dari malaikat Izrail. Begitu pula sebaliknya bila manusia menjalankan perintah Allah,SWT dan menjauhi laranganNya yg ada di Al-Qur'an maka malaikat Izrail akan mencabut nyawanya dg penuh kelembutan.

Saudaraku, selain itu perbanyaklah kita berdo'a selepas shalat agar kita dimudahkan dalam sakaratul maut.

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahiim Ampunilah Kesalahan2 kami dan mudahkanlah kami dalam sakaratul maut...Amiin Amiin

Hiduplah Secara Mulia Atau Mati Sebagai Syahid

Hiduplah Secara Mulia Atau Mati Sebagai Syahid


Dalam Alqur'an , perjuangan disebut dengan term jihad .Kata jihad dalam berbagai kata bentukannya disebut sebanyak 41 kali tersebar dalam 19 ayat. Sebagian turun di Makkah dan sebagian di Madinah.

Secara lughawi, jihad nengandung arti memerangi musuh, mencurahkan segala kemampuan dan tenaga berupa kata-kata, perbuatan atau segala sesuatu yang disanggupinya. Kata jihad, bisa berarti perjuangan dalam bentuk perang melawan musuh, bisa juga berarti bekerja keras non perang. Dari akar kata jihad inilah kemudian ada kalimat ijtihad, yakni kerja keras secara intelektual, berjuang secara intelektual dan mujahadah an nafs, kerja keras secara ruhaniah , perjuangan spiritual.

Sedangkan dalam hadis Nabi, kata jihad juga digunakan dalam kontek perjuangan spiritual ibadah haji, .Perintah jihad ada yang ditujukan kepada pribadi (mukhatab mufrad) dan kebanyakan ditujukan kepada kelompok (mukhatab jamak).. Perintah jihad juga ada yang disebut obyeknya, tetapi lebih banyak yang tidak menyebut obyeknya.

Yang disebut justeru maknanya, yaitu jihad di jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, fi sabililah. Kaidah penafsiran mengajarkan bahwa jika suatu kata kerja transitif disebutkan dalam suatu ayat tanpa disertai penyebutan obyeknya, maka obyek kata kerja itu bersifat umum.

Dengan demikian maka obyek jihad bukan hanya musuh dalam peperangan tetapi segala hal yang tercakup dalam kalimat fisabilillah.misalnya memberi makan fakir miskin, membebaskan perbudakan (al Balad; 13-16) Dengan demikian maka jihad tidak mesti menggunakan senjata, tetapi bisa juga pena atau lisan. Dalam konteks ini, guru yang dengan kesejahteraan minimal tetapi optimal dalam mencerdaskan generasi bangsa adalah pejuang atau mujahidin, pekerja sosial yang bergelut mempertaruhkan segala kemampuannya untuk membantu mengangkat martabat masyarakat sesunguhnya adalah juga mujahidin atau pejuang.

Ciri pejuang adalah gigih berpegang teguh kepada prinsip yang dianut meski beresiko mati. Nah orang yang tengah berjuang kemudian mati dalam perjuangannya disebut mati syahid (arti syahid = saksi) , maknanya kematian itu menjadi saksi atas kegigihan usahanya, dan itu merupakan taruhan dari kehormatannya. Untuk orang-orang terhormat, kata Nabi hanya ada dua pilihan; `isy kariman aw mut syahidan, hiduplah secara mulia atau mati sebagai syahid.

Thursday, May 6, 2010

MAKNA KEHIDUPAN "HUSNUL KHAATIMAH"

Ini di ambil dari Wisatahati.com, semoga bermanfaat

MAKNA KEHIDUPAN "HUSNUL KHAATIMAH"


“Khusnul
Khatimah adalah ujung perjuangan manusia. Manakala perjuangan terakhirnya berlansung dengan baik, insyaa Allah ia akan menikmati sisi terakhir dari kehidupannya di surga”.


Hidup
terasa begitu cepat. Dan waktu secara perlahan-lahan, senantiasa mengarahkan kita menuju kematian. Satu tahun berlalu berganti dengan dua tahun dan kian hari usia kita semakin bertambah. Semakin lama kematian itu semakin mendekat dan manusia tak mungkin lagi dapat menghindarinya. Ibarat sebuah medan ujian, dunia adalah babak prakualifikasi untuk menentukan siapa yang layak untuk mendiami istana surga yang abadi, dan siapa yang pantas untuk dimasukkan ke dalam bara api neraka.
Detik-detik kematian tak perlu dirisaukan. Orang-orang yang beriman akan menyambutnya dengan perasaan yang tulus, dari Allah SWT kita berasal dan kepada-Nya pula kelak kita kembali. Dalam kepastian menjemput kematian inilah husnul khaatimah menjadi idaman setiap orang mukmin. Karena pada detik akhir ini semua ditentukan, apakah kita akan menjadi orag yang bahagia, atau sebaliknya, semua tergantung pada detik-detik akhir ini. Husnul Khaatimah, merasa enjoy dan happy, bahagia di saat –saat terakhir kehidupan.

Setiap akhir pastilah ada awalnya. Begitu juga kalau ada husnul khaatimah itu sesungguhnya tidak hanya pada akhir kematian. Paling tidak ada empat kali periode yang kita jalani.

Pertama, saat keluar dari alam ruh (‘alamul arwaah). Dari alam ruh, kita keluar dan masuk ke alam kedua, yang disebut dengan ‘alamul arham (alam kandungan atau rahim ibu). Ketika dalam kandungan, ada satu masa di mana Tuhan “meniupkan” ruh-Nya kepada Adam yang sebelumnya hanya seonggok fisik saja
Tatkala Nabi Adam diciptakan dari tanah liat itu, dia tidak ada apa-apanya. Nabi Adam tak ubahnya seonggok sampah biasa. Nabi Adam mulai berharga dan bernilai, setelah Allah SWT meniupkan ruh-Nya itu dan menjadikannya sebagai khalifah (mandataris Tuhan) di bumi. Pada saat itulah kedudukannya melampaui makhluk spiritual yang ada sebelumnya, termasuk malaikat dan jin.

Di dalam alam rahim,terjadi peristwa spiritual yang disebut dengan “perjanjian primordial”, yang universal bagi seluruh mausia. Manusia dengan Tuhannya melakukan kontrak.

“Dan(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS.Al-A’raaf : 172).


Apapun agamanya dan betapa pun kafirnya orang itu kemudian, sesungguhnya ia mengingkari perjanjian primordial itu dengan Tuhan. Seorang manusia tidak mungkin keluar kea lam fana (dunia) ini tanpa melalui perjanjian itu.

Terminal yang ketiga adalah alam fana (alam sementara). Di sinilah puncak prestasi manusia harus diperoleh. Dunia ini tempat beramal dan berprestasi yang menentukan masa depan kita di alam berikutnya. Kalau prestasi amal ibadah kita baik, maka mulai
terminal keempat yaitu alam barzakh sampai terakhir, alam akhirat nanti, kita kita akan merasakan efek dan pengaruh positifnya. Maka di sinilah perlunya kita mengkaji husnul khaatimah.

Husnul Khaatimah adalah ujung perjuangan manusia. Kalau perjuangan terakhirnya itu baik, insyaa Allah ia akan menikmati sisa terakhir dari kehidupannya. Menurut Nabi, “Barang siapa yang mengucapkan laailaahaillallah di akhir hayatnya (di penghujung pembicaraannya), ia dijamin masuk surga.”

Apakah hadis ini mengisyaratkan tidak pentingnya shalat, puasa, zakat, atau haji bagi kita? Bukankah dengan hanya mengafal kalimat laailaahaillallah yang nantinya kita ucapkan menjelang kematian, sudah cukupkah membuat kita masuk surga? Tentu saja jawabannya tidak. Persoalannya tidak sederhana menghafal. Kalimat ini kalimat sakral. Bisa jadi saat ini kita merasa mudah dan lancar melafadzkannya. Akan tetapi orang yang selalu dilumuri dengan dosa sepanjang hidupnya, lidahnya takkan sanggup mengucapkan laailaahaillallah. Atau dia punya dosa-dosa tertentu, sehingga lidahnya kelu untuk mengucapkan kalimat tauhid ini.

Diceritakan, suatu hari Rasulullah mendengar bahwa Al-Qama, salah satu sahabat dekatny, mengalami sakaratul maut, Rasulullah kemudian mengutus sahabat-sahabat terbaiknya yang lain untuk membantu ta’ziyyah mayitnya. Alangkah kagetnya para sahabat yang dating pada saat itu. Al-Qama yang dikenal rajin ikut berjihad bersama Rasulullah, tidak sanggup mengucapkan laailaahaillallah, tetapi kata-katanya lancar, ia memanggil siapa saja.

Bersamaan dengan itu, sahabat segera mengubungi Rasulullah. “Ya Rasul. Ada sesuatu yang aneh terjadi pada sahabat kita Al-Qama,” lapor sahabat. “Apa yang terjadi padanya?” Tanya Rasulullah. “Sahabat kita, Al-Qama, tidak sanggup mengucapkan laailaahaillallaah.” Rasul pun datang menemui Al-Qama,seraya bertanya, “Apakah kamu mengenalku?” “Saya sungguh mengenalmu ya Rasulullah!” jawab Al-Qama. “Bacalah laailaahaillallaah kata Nabi. Berkali-kali Rasulullah menuntunnya, Al-Qama tetap tidak bisa. Mulutnya terasa terkunci, dan kalimat tauhid ini seakan berat untuk diucapkan. Anehnya, Al-Qama bisa berkata selain kalimat tauhid itu.

“Tolong panggilkan ibunya,” Rasulullah menyuruh sahabatnya. “Ibunya tidak ada ya Rasulullah.” “Tapi masih hidupkah dia?” tapi masih hidupkah dia?” Tanya Rasulullah. “masih hidup,” jawab para sahabat. Diutuslah seorang sahabat untuk memanggil ibu Al-Qama atas nama Rasulullah. Setelah ibunya datang, Nabi bertanya, “Mengapa ibu tidak datang, saat anak ibu sakit seperti ini?” “Saya memang belum sanggup datang ke sini. Sekiranya bukan Rasul yang memanggilku untuk datang, saya takkan datang”. Tutur ibu itu lirih.

“Kenapa?” Tanya Rasul. “Saya tersinggung oleperlakuan anak ini.
Semenjak ia kawin, ia tak ingat lagi untuk mengurusiku. Padahal ia anak satu-satunya.” Jawab ibu itu. “kalau demikian sanggupkah Ibu memaafkan anak Ibu?” pinta Rasul. “Hati saya belum rela memaafkannya, hatiku terlalu sakit”. Jawab Ibu itu kemudian. Lalu Rasulullah memerintahkan para sahabatnya. untuk mengumpulkan kayu baker. Tak lama kemudian, kayu bakar itu bertumpuk di depan Al-Qama. “Untuk apa kayu bakar itu ya Rasulullah?” Tanya ibu tadi heran. Nabi menjawab, “lebih baik api dunia yang membakarya, daripada api neraka yang menyala dan dahsyat panasnya.

Jika engkau tak mau memaafkan anakmu, lebih baik anakmu kami baker!,”pekik bu itu seraya mengucurkan air mata. “Saya memang benci anakku, tapi tak ingin ia mengalami malapetaka seperti itu. Sudahlah, saya maafkan anak saya,” lanjut ibu itu. Begitu kata maaf itu keluar darimulut sang ibu, meluncurlah kalimat laailaahaillallah dari mulut Al-Qama. Rasulullah dengan sahabat-sahabatnya serempak melantunkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.

Cerita ini, menggambarkan kepada kita, betapa susahnya meraih husnul khatimah itu. Tidak sekedar lancar mengucapkannya. Betapapun shalehnya seseorang, ia pasti takut menghadapi sakaratul maut
itu. Mari kita renungkan masa lalu kita. Gelapkah perjalanan hidup kita? Ataukah justru sebaliknya? Kita adalah orang paling tahu masa lalu kita sendiri. Berapa orang yang kita korbankan demi memenuhi kepentingan kita. Berapa orang yang kita tipu. Berapa orang yang telah kita buat resah. Belum lagi dosa kita kepada Allah. Ternyata gelap masa lalu kita.

Siapa yang tidak takut mati, ketika membanyangkan masa lalunya yang sarat dengan dosa. Kalau Tuhan tidak memaafkannya, apa jadinya kita ini? Mari kita renungkan siapkah kita menghadapi kematian ini? Apa bekal kita untuk masa depan kita setelah kematian? Karena cepat – lambat pasti menjemput kita?

Masalah husnul khatimah,tidak bisa kita ukur dengan ukuran-ukuran formal. Kadang, tetangga kita yang biasa-biasa saja, mengalami kematian yang syahdu sembari tersenyum. Sebaliknya, seorang kiai yang perstasi amalnya-dimata kita-baik sekali, justru menghadapi siksaan yang luar biasa pada detik-detik ajalnya, bukanlah jaminan bahwa amal tetangga kita yang biasa-biasa, lebih baik daripada kiai yang shaleh itu.

Dalam literatur Islam dikatakan, bisa jadi, orang yang tesenyum saat menjelang kematiannya, masih ada sisa-sisa kebaikan yang pernah dilakukannya, tapi setelah itu ia langsung masuk neraka. Sebaliknya, mungkin masih ada sedikit dosa-dosanya yang diampuni Tuhan, maka, detik-detik terakhir hidupnya ia diberi kesempatan untuk mencuci dosa-dosa itu, dengan dibiarkan menderita saat menjemput maut. Sebab, penyakit adalah penghapus dosa. Rasulullah bersabda, “Orang yang diuji dengan berbagai penyakit, kemudian orang itu sabar, maka ia akan menghapus dosa-dosa masa lalunya.”

Ada beberapa peristiwa yang menurut Rasulullah disebut sebagai pencuci dosa. Antara lain: seorang perempuan yang melahirkan seorang anak dan meninggal dalam keadaan masih bayi. Insyaa Allah orang itu akan mendapatkan peluang untuk husnul khatimah. Atau orang yang
melahirkan lalu meninggal. Kita tidak bisa menentukan orang itu hsnul khatimah atau su’ul khatimah. Yang berhak menilai dan yang tahu persis hanya Allah Swt.

Memang,dalam kitab kuning disebutkan, ciri-ciri orang yang meninggal dalam keadaan baik, antara lain: mampu mengucapkan kalimat laailaahaillallaah. Bahkan ada yang ingin meninggal dalam keadaan sujud di depan kebesaran Tuhan. Kita bisa berdoa untuk meraih husnul khatimah.
Kita memohon dilindungi dari kematian dalam keadaan yang hina dina.
Tidak sedikit orang yang meninggal di tempat pelacuran. Padahal mungkin pada masa lalunya sangat bagus.

Bagaimana mempersiapkan husnul khatimah itu? Kita tidak bisa mengatur skenario pada detik-detik kematian kita. Karena sesungguhnya, husnul khatimah itu diperoleh melalui akumulasi rangkaian panjang amal perbuatan kita. Wallahu A’lam Bis Shawab.

Kiat menghadapi krisis

“Orang yang mampu bertahan dalam suatu krisis adalah mereka yang secara aktif mencari suatu pemecahan. Mereka haus akan informasi-informasi yang membantu. Mereka tidak mau menyalahkan diri mereka sendiri dan orang lain, sambil menyadari bahwa hal itu merupakan suatu penghindaran dari masalah yang sebenarnya. Mereka tidak malu untuk mengungkapkan perasaan takut dan gelisah. Mereka belajar bagaimana beristirahat ketika kemampuan mereka menurun karena kelelahan, dan bagaimana mendisiplinkan diri sendiri untuk kembali pada usaha yang harus dilakukan dengan susah payah setelah mereka pulih kembali. Mereka dapat menerima, bahkan meminta bantuan, mengingat hal ini bukanlah suatu tanda kelemahan namun kedewasaan.”

Nasehat yang menarik ini saya dapatkan dari tulisan Gerald Caplan, M.D. yang berjudul “Bagaimana Mengatasi Suatu Krisis”. Saya ingin mengurainya lebih dalam lagi agar terasa mengena di hati.

Pertama, “mereka yang secara aktif mencari suatu pemecahan”. Kita harus terus berupaya menemukan solusi yang tepat dari krisis yang kita hadapi. Jika kita sudah berusaha, tentu Allah akan memberi kita jalan keluar. Ini artinya, apa yang kita lakukan itu bukanlah suatu hal yang sia-sia, melainkan pengorbanan yang kelak akan membuahkan hasil yang manis. Krisis itu akan segera pudar seiring dengan ditemukannya solusi yang tepat. Hal ini juga berarti, dalam hidup ini, kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus bergerak untuk menghasilkan karya terbaik dalam kehidupan kita. Karena, apa yang kita lakukan akan kembali pada diri kita. Jika bekerja, kita akan mendapatkan uang. Jika berprestasi, kita akan mendapatkan pujian dan penghargaan. Jika melakukan kebajikan, kita akan mendapat pahala. Mencari solusi terhadap suatu krisis justru akan meningkatkan energi dan menghilangkan kelelahan mental kita. Segeralah mencarinya sampai Anda mendapatkannya.

Kedua, “mereka tidak mau menyalahkan diri mereka sendiri dan orang lain”. Menyalahkan diri kita atau orang lain bukan solusi yang baik. Karena hal itu tidak akan ada habis-habisnya. Kita akan sering mengeluh bahkan mencaci maki diri kita sendiri. Apakah dengan cara seperti itu masalah akan segera dapat diatasi? Oleh karena itu, kita harus lebih menatap ke depan ketimbang ke belakang. Kita harus meyakini bahwa masa lalu telah berlalu dan tidak akan kembali lagi. Di depan kita terbentang kesempatan untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan yang kita inginkan. Cukuplah apa yang terjadi di masa lalu sebagai pelajaran bagi diri kita, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi di masa depan.

Ketiga, “mereka tidak malu untuk mengungkapkan perasaan takut dan gelisah”. Manusia tidak ada yang sempurna. Manusia tidak ada yang lepas dari kesalahan. Manusia harus memperlihatkan dirinya apa adanya. Rasulullah adalah orang yang paling mulia, tapi beliau pernah menangis, takut, dan gelisah. Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Semua itu dapat kita baca dari perjalanan hidup beliau yang terungkap dalam sunnahnya. Beliau pernah berdoa sesaat sebelum perang Badar dengan doa seorang hamba yang mengharapkan pertolongan-Nya. Beliau takut jika pasukan muslim mengalami kekalahan maka sirnalah Islam. Doa itu didengar sendiri oleh sahabat-sahabatnya. Seorang Abu Bakar ash-Shiddiq – sahabat yang dijamin masuk surga – juga pernah merasa bersedih saat berada di gua Tsur. Lalu Rasulullah mengatakan, “Jangan bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.”

Tetapi, kita tidak harus mengungkapkan perasaan takut dan gelisah kita kepada semua orang. Cukup dengan orang-orang yang kita sayangi dan terdekat dengan kita. Mudah-mudahan mereka dapat memberikan solusi agar kita dapat keluar dari krisis itu. Dan yang paling baik adalah apabila kita mengungkapkan perasaan itu kepada Allah, Tuhan yang menguasai alam semesta. Bermunajatlah kepada-Nya, menangislah kepada-Nya, sampaikan perasaan takutmu kepada-Nya, sampaikan keluh kesahmu kepada-Nya. Allah adalah sebaik-baik tempat kita mencurahkan segala isi hati. Allah adalah sebaik-baik tempat kita bergantung. Jika kadang manusia – meskipun dia orang yang mencintai dan menyayangi kita – merasa bosan dengan segala curahan hati kita, maka Allah tidak pernah bosan mendengarnya. Yakinilah bahwa Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui, dan Maha Mengabulkan doa.

Keempat, “mereka belajar bagaimana beristirahat ketika kemampuan mereka menurun karena kelelahan, dan bagaimana mendisiplinkan diri sendiri untuk kembali pada usaha yang harus dilakukan dengan susah payah setelah mereka pulih kembali”. Beristirahatlah untuk memulihkan kekuatan kita. Fisik yang terlalu di porsir justru akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Kadang kita perlu berhenti sejenak dari melakukan rutinitas kita. Melihat pemandangan, berjalan-jalan, hingga membantu pekerjaan rumah tangga, sepertinya sepele, tapi dari sanalah jiwa-jiwa kreatif itu dapat kembali muncul – yang kelak akan membantu kita mengatasi krisis yang sedang kita hadapi. Seperti halnya sebuah batu baterai yang perlu di charge, jiwa kita pun demikian. Ia akan kembali menyala jika kita memberikan kesempatan pada jiwa kita untuk beristirahat.

Kelima, “mereka dapat menerima, bahkan meminta bantuan, mengingat hal ini bukanlah suatu tanda kelemahan namun kedewasaan”. Mereka menerima krisis itu sebagai suatu dinamika kehidupan yang harus mereka terima. Mereka tidak menghindar darinya, tapi berusaha menghadapinya. Mereka tidak malu meminta bantuan kepada orang lain, karena jika tidak, mereka adalah orang yang sombong. Ini bukan kelemahan, melainkan kedewasaan kita. Kita telah menunjukkan kepada orang lain bahwa kita bukanlah sosok super yang bisa mengatasi segala sesuatunya seorang diri. Kita adalah manusia yang berhubungan dengan manusia lainnya. Kita membutuhkan orang lain, sebagaimana orang lain membutuhkan kita.

Kelima poin di atas – walaupun mungkin saja perlu penambahan – adalah sangat penting untuk kita perhatikan. Ia menawarkan kiat efektif agar kita dapat keluar dari krisis dengan tanpa kegaduhan dan gejolak yang dapat membunuh kita. Tidak ada salahnya kita amalkan karena, insya Allah, itu baik bagi kita.

Wednesday, May 5, 2010

Ketika kita putus asa

Ketika kita putus asa

Sekarang banyak orang yang merasakan putus asa, dengan banyak sebab, ada yang putus asa Karena hingga sekarang belum juga diterima bekerja oleh perusahaan yang pernah ia kirimi surat lamaran kerja, ada yang putus asa Karena ditinggalkan pacarnya menikah dengan orang lain, ada yang putus asa karena usaha yang dirintisnya dari O belum juga bisa berkembang, ada yang putus asa kepada kepemirintahan indonesia yang semakin bobrok saja, ada yang putus asa karena hal yang lainnya…

Putus asa adalah sebuah rasa yang sepertinya sekarang sedang mewabah dikalangan masyarakat Indonesia…. Orang – orang menyikapi keputus asaan dengan banyak cara, ada yang menghadapinya dengan tepat yaitu selalu optimis dan selalu semangat untuk bangkit lagi. Namun kebanyakan orang malah memilih sikap yang buruk untuk mengatasi keputus asaan ini, dengan apa??? Kita lihat saja. Disekitar kita banyak orang yang sedang putus asa dan menyikapinya dengan mengurung diri seakan dirinya orang paling rendah di bumi, atau malah merendahkan dirinya hingga akhirat dengan bunuh diri, ada malah orang yang putus asa lalu saraf-saraf otaknya terputus hingga menyebabkan kegilaan.

Kita sebagai muslim harus menjauhkan rasa putus asa ini, bahkan kita harus memutuskan peredaran rasanya dihati, karena ini bisa mengakibatkan penyakit hati yang lebih sakit dan dalam. Tetap berlindung pada Allah SWT atas apa yang kita lakukan, yang kita katakan serta apapun yang kita pikirkan. Ada satu lagi kalo kita Ikhlas, virus Putus ASA tak akan bisa mampir di benak dan hati kita.

“ Hanya kepada Allah kami berserah diri”

Pernyataan di atas sering sekali disalahartikan oleh sebagian orang.Apabila seseorang ditimpa sebuah musibah atau ketika mendapat suatu masalah yang sulit untuk dipecahkan,maka orang tersebut akan berkata “ Serahkan saja semuanya pada Tuhan atau kita berdo’a saja kepada Tuhan mudah-mudahan dikasih yang jalan keluar yang terbaik “.Apabila ada yang berkata seperti itu maka dia perlu menyadari makna hakiki dari berserah diri tersebut.


Memang Tuhan memerintahkan kita untuk berserah diri kepada-Nya tapi itu bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa.Berserah diri tanpa dibarengi dengan usaha dan do’a maka itu bisa dikatakan Pasrah atau berputus asa.

Jadi,prosesnya yang benar adalah pertama kita harus berusaha,kedua kita berdo’a lalu ketiga kita serahkan semuanya pada Allah semata.Kalo hanya berserah diri dan berdo’a saja maka hal itu keliru.Harus dibarengi dengan usaha agar masalah atau cobaan itu bisa terselesaikan.

Satu hal yang terpenting dari makna hakiki berserah diri adalah kita menyerahkan hidup dan mati kita hanya kepada Allah,Tuhan semesta alam dan menyerahkan seluruh persoalan kepada Tuhan, baik itu persoalan pribadi,masyarakat,apalagi persoalan Negara sesuai dengan hukum yang telah dibuat-Nya di dalam Al Qur’an.Itulah makna hakiki dari berserah diri.

Tuesday, April 13, 2010

Apa yang kita sombongkan??

Apa yang kita sombongkan??


Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, "Apa yang sedang Anda lakukan?"

Sang Guru menjawab, "Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka. Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya."

Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih- benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu
jelas.

Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang
kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.

Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.

Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah "tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.

Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri.
Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam.

Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri.
Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?

Monday, April 12, 2010

Beramal Perlu Ilmu!

Beramal Perlu Ilmu!



Dari www.perpustakaan-Islam.com

Berapa umur kita sekarang? Barapa usia kita ketika mulai terkena beban syariat? Mungkin sudah belasan tahun bahkan puluhan tahun kita mengenal islam dan melaksanakan ajarannya. Tapi pernahkah kita berpikir, apakah ibadah kita ini sudah benar sesuai dengan contoh nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Apakah cara kita berislam sudah sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya? Sudahkah kita berislam dengan tata cara dan urutan yang benar?

Berapa umur kita sekarang? Barapa usia kita ketika mulai terkena beban syariat? Mungkin sudah belasan tahun bahkan puluhan tahun kita mengenal islam dan melaksanakan ajarannya. Tapi pernahkah kita berpikir, apakah ibadah kita ini sudah benar sesuai dengan contoh nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Apakah cara kita berislam sudah sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya? Sudahkah kita berislam dengan tata cara dan urutan yang benar?

Apa yang kita tahu tentang Islam? Terkadang, di antara kaum muslimin, ketika ditanya apa itu Islam mereka kebingungan menjawab. Ya… Islam ya… kayak itu lah. Islam itu agama yang paling benar, agama yang paling diridhai Allah, dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan jawaban-jawaban lainnya. Ada juga yang menyebutkan mengenai rukun Islam ketika ditanya apa itu Islam. Ya, mereka tidak sepenuhnya salah, tapi yang dimaksud si penanya dengan Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk kepada-Nya dengan segala ketaatan/kepatuhan, serta melepaskan diri dari segala bentuk syirik dan para pelaku syirik. Ketika diberi tahu mengenai hal ini malah yang ditanya kebingungan, kok dia tidak pernah dengar mengenai hal ini.

Ada juga, ketika salah seorang muslim sujud di dalam shalatnya dengan menghamparkan tanggannya ke lantai (tangan sampai siku menempel di lantai), ia ditegur temannya dan memberi tahu bahwa hal itu tidak boleh; dia malah kebingungan. Bahkan tidak percaya, karena selama shalat puluhan tahun baru sekarang ini ada yang menegur dan mangatakan perbuatan itu dilarang.

Banyak contoh yang dapat dikemukakan, tapi kita mencukupkan itu saja. Sebagian kaum muslimin di dalam beribadah terkadang tidak membekali dirinya dengan ilmu mengenai ibadah tersebut terlebih dahulu. Selain merasa tidak penting, mereka juga bernaggapan bahwa belajar hanya akan membuang waktu dan tenaga. Ngapain belajar segala, kalau mau sholat, lihat saja orang yang sedang sholat, kemudian kita contoh. Beres, selesai, simple kan? Tidak usah belajar. Makan waktu, tenaga, dan biaya.

Hal ini sangat memprihatinkan. Terkadang, kita tahu ilmu tentang sesuatu sampai sedetil-detilnya, tapi untuk permasalahan agama yang hubungannya dengan akhirat kita tidak tahu sama sekali, walaupun hal itu kita lakukan setiap hari!! Kita ambil contoh, ada seorang bisa mempelajari masalah mesin sampai sedetil-detilnya, tapi dia tidak tahu bagaimana cara wudhu yang benar. Padahal setiap sholat harus berwudhu, lalu bagaimana dengan sholat-nya?

Ilmu sebelum beramal sangat penting. Kita harus mengilmui apa yang akan kita amalkan. Karena kalau tidak, salah-salah kita akan terjerumus kepada bid’ah ataupun kesyirikan. Bid’ah lebih disenangi syetan ketimbang maksiat, karena orang yang berbuat maksiat merasa dirinya berbuat maksiat dan ada harapan untuk bertobat, sedanglan pelaku bid’ah merasa bahwa dirinya sedang beribadah kepada Allah, jadi harapan untuk bertaubat dari bid’ahnya sangat kecil sebab ia tidak merasa berbuat salah. Adapaun syirik merupakan dosa besar yang paling besar yang pelakunya tidak akan diampuni kalau mati dengan membawa dosa syirik tersebut (pelakunya mati sebelum bertobat). Dan dia akan kekal di dalam neraka. Na’udzubillah.

Saking pentingnya mengenai ilmu ini, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan kepada kita untuk menuntut ilmu:
“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.” (HR.Bukhari)
Imam Ahmad –rahimahullah- pernah mengungkapkan:
“Manusia amat membutuhkan ilmu daripada kebutuhan mereka kepada makanan dan minuman, karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan dalam sehari satu atau dua kali, sedang ilmu dibutuhkan setiap saat.”
Imam Bukhari –rahimahullah- dalam kitab shahihnya menulis: “Bab Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan.” Dalilnya adalah firman Allah (yang artinya):
“Maka ketahuilah bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan mohonlah ampun atas dosamu.” (Muhammad:19)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin –rahimahullah- menjelaskan bahwa: “Imam Bukhari berdalil dengan ayat ini untuk menunjukkan wajibnya mempunyai ilmu sebelum ucapan dan perbuatan. Ini dalil yang tepat menunjukkan bahwa manusia hendaknya mengetahui terlebih dahulu, baru kemudian mengamalkannya. Ada juga dalil aqli yang menunjukkan hal serupa, yaitu bahwasanya amal dan ucapan tidak akan benar dan diterima sehingga sesuai dengan syariat. Seseorang tidak akan tahu apakah amalnya sesuai dengan syariat atau tidak kecuali dengan ilmu. Tetapi ada beberapa hal yang manusia bisa mengetahuinya secara fithrah, seperti pengetahuan bahwa Allah adalah satu-satunya sesembahan, sebab yang demikian ini sudah menjadi fithrah manusia, karena itulah tidak perlu bersusah payah untuk mempelajari bahwa Allah itu Esa. Adapun masalah-masalah juz’iyah yang beragam perlu untuk dipelajari dan memerlukan usaha keras.”

Secara akal sehat, pernyataan Imam Bukhari tersebut memang benar dan logis. Kita ambil contoh, misalnya dalam ilmu dunia, bagaimana ia dapat menulis kalau belum pernah belajar menulis. Demikian juga untuk permasalahan akhirat, bagaimana mungkin seorang bisa menegakkan sholat dengan benar padahal ia belum belajar bagaimana tata cara sholat yang benar. Bagaimana bisa berwudhu dengan benar sedang dia tidak pernah mau belajar berwudhu yang benar. Bukankah orang yang mau belajar pasti lebih tahu dan lebih benar tata caranya daripada orang yang tidak pernah belajar?

Keutamaan Ilmu:
Keutamaan menuntut ilmu sangat banyak sekali, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam “Buah Ilmu” menyampaikan kepada kita samapi 129 sisi keutamaan ilmu!! Tentunya sangat tidak mungkin kalau ditulis semuanya di sini. Di antara keutamaan menuntut ilmu adalah:
v “Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (Az-Zumar:9)
v “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah:11)
v “Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allahmudahkan jalan menuju jannah. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (Dari hadits yang panjang riwayat Muslim)
v “Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan)
v “Barangsiap menempuh jalam untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
v “Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia adalam (masalah) dien (agama).” (HR.Bukhari)

Ilmu yang dipelajari
Apakah yang dimaksud dengan ilmu pada hadits-hadits di atas? Apakah seluruh ilmu? Yang dimaksud ilmu di situ adalah ilmu nafi’, yaitu ilmu yang bermanfaat, yang akan mewariskan kebaikan dan barakah kepada penuntutnya baik di dunia ataupun di akhirat. Karenanya ilu yang patut dituntut dan diusahakan untuk meraih adalah ilmu syar’I yang dengannya amal akan menjadi baik dan benar.

Ilmu adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan ijma sahabat.
Apakah kita harus mempelajari semua ilmu yang ada? Tentunya tidak. Semua orang dilahirkan dengan kemudahan yang berbeda-beda. Kalau semuanya akan dituntut, sampai akhir hayatpun tidak semuanya dapat dipelajari,karena ilmu adalah samudera yang maha luas.

Apa yang mesti kita pelajari terlebih dahulu?
Pertama, Kitabullah
Ilmu yang pertama serta utama yang sekaligus sebagai dasar, sumber dan pedoman yang agung bagi ilmu-ilmu yang lainadalah Al-Qur’an. Marilah Al-Qur’an kita baca, kta pelajari isinya dan kita amalkan apa yang terkandung di dalamnya.

Kedua, Sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
Yaitu setiap apa yang datang dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apakah itu ucapan, perbuatan, atau persetujuan beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Kita pelajari dan kita laksanakan perintah-perintahnya dan kita tinggalkan larangan-larangannya. Kita juga berkewajiban untuk mencontoh Nabi, karena beliau adalah suri teladan yang baik bagi kita.
Terkadang ayat-ayat al-Qur’an belum dapat dipahami secara langsung, dan hanya bisa dipahamai dan diamalakan dengan petunjuk dari sunnah nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Misalnya perintah sholat, di Al-Qur’an tidak ada penjelasan bagaimana tata cara sholat, dengan mempelajari sunnahnya kita dapat mengetahui tata cara sholat yang diperintahkan.

Ketiga, Aqidah atau Ilmu Tauhid
Ilmu ini memiliki kedudukan yang tinggi. Kebutuhan kita yang paling mendesak saat ini adalah mempelajari aqidah islamiyah. Jadikanlah mempelajari aqidah sebagai prioritas utama. Karena sekarang ini syirik merajalela, di mana-mana, hampir tidak pernah sunyi dari kesyirikan dengan berbagai macam bentuknya. Pelajarilah dengan sebenar-benarnya, agar diri kita tidak terkena noda syirik. Bukankah syarat pertama diterimanya amal adalah bertauhid kepada Allah, tidak melakukan kesyirikan?

Keempat, Ilmu Tafsir
Dengan ilmu tafsir, kita dapat memahami ayat-ayat yang sulit, yang belum dapat kita pahami langsung dari Al-Qur’an. Dalam kitab tafsir dijelaskan tafsir ayat dengan ayat, tafsir ayat dengan hadits. Namun perlu diperhatikan, pelajarilah kitab tafsir yang penulisnya memiliki aqidah yang shahihah dan komitmen terhadap hadits-jadits yang shahih.

Kelima, ilmu Fiqh
Ilmu ini berhubungan erat dengan pelaksanaan ibadah, syarat-syarat dan rukun-rukunnya. Sungguh-sungguhlah menuntut ilmu ini, karena apabila tidak dipelajari secara benar, maka ibadah yang kita lakukan bisa sia-sia. Dengan ilmu ini kita bisa mengetahui tata cara peribadatan. Tentunya tidak harus semunya kita tahu, bagi kita, minimal mengetahui apa-apa yang selalu kita kerjakan sehari-hari, seperti thaharah, shalat, puasa, dan yang lainnya.
Pelajarilah ilmu-lmu tersebut sesuai dengan kemampuan kita. Prioritaskanlah yang harus diprioritaskan. Dahulukanlah mana yang harus didahulukan. Pelajarilah hal-hal yang merupakan wajib a’in bagi kita.

Metode menuntut ilmu:
Menuntut ilmu dapat dengan berbagai metode, asal saja hal tersebut tidak dilarang oleh syariat. Di antara metode yang dapat digunakan adalah:
(a) Hadir dalam majelis-majelis taklim
Tentunya kita harus memperhatikan apa yang dikaji dan siapa pematerinya (yang memberi kajian) karena mungkin yang diajarkannya hal yang tidak berguna bagi kita, bahkan dapat merusak diri dan dien (agama) kita. Apakah yang diajarkannya memang diperlukan oleh kita dan bersumber dari al-Qur’an dan hadits yang shahih. Siapa pengajarnya? Apakah orang tersebut sudah terkenal konsisten dengan agama yang benar bersumber dari Al-Qur’an dan sunah yang shahih berdasar pemahaman salafush shalih. Jangan sampai kita belajar kepada ahli bid’ah. Karena bukan ilmu yang akan kita dapat, namun kebinasaan yang akan kita peroleh.
(b) Membaca kitab-kitab/buku yang bermanfaat
Apabila kita bisa berbahasa arab, maka kita baca kitab-kitab para ulama. Namun apabila tidak, kita dapat membaca buku terjemahan yang bagus. Namun jangan semua buku dibaca, kita juga harus selektif. Siapa penulisnya dan bagaimana keadaan penerjemahnya, apakah ia amanah dalam menerjemahkan atau tidak. Jangan semua buku kita baca, hanya buku yang shahih saja yang kita konsumsi.
(c) Mendengarkan kaset-kaset ceramah
Alhamdulillah, telah beredar di kalangan kita kaset-kaset yang berisi pelajaran-pelajaran yang bermanfaat. Kita dapat mengambil ilmu dengan mendengarkan kaset kaset tersebut. Tentu saja kita harus selektif juga dalam memilih kaset yang akan kita dengarkan.
(d) Meminta fatwa
Kita dapat meminta fatwa kepada ulama atau ustadz yang terpercaya mengenai permasalahan yang kita hadapi. Bisa lewat telpon, email, atau datang langsung.
(e) Dan metode-metode lain yang tidak bertentangan dengan syariat.

Prinsip-prinsip dalam pengambilan ilmu:
Dalam mengambil ilmu kita perlu memperhatikan kaidah-kaidah pengambilan ilmu, diantaranya (sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Nashr Abdul Karim Al-‘Aql)
1. Sumber ilmu adalah kitab Allah (Al Qur’an), sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang shahih dan ijma’ para salaf yang shaleh.
2. Setiap sunnah shahih yang berasal dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam wajib diterima, sekalipun tidak mutawatir atau ahad (hadits yang diriwayatkan oleh seorang periwayat atau lebih, tetapi periwayatannya bukan dalam jumlah yang terhitung).
3. Yang menjadi rujukan dalam memahami Kitab dan Sunnah adalah nash-nash (teks Al Qur’an atau hadits) yang menjelaskannya, pemahaman para salaf yang shaleh dan para imam yang mengikuti jejak mereka serta dilihat arti yang benar dari bahasa Arab. Namun jika hal tersebut sudah benar maka tidak dipertentangkan lagi dengan hal-hal yang hanya berupa kemungkinan sifatnya menurut bahasa.
4. Prinsip-prinsip utama dalam agama (ushuluddin) semua telah dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Siapapun tidak berhak mengadakan hal yang baru, yang tidak ada sebelumnya, apalagi sampai mengatakan hal tersebut termasuk bagian dari agama.
5. Berserah diri dan patuh hanya kepada Allah dan RasulNya lahir dan batin. Tidak menolak sesuatu dari Kitab atau Sunnah yang shahih, baik dengan analogi, perasaan, kasyf (illuminasi, atau penyingkapan tabir rahasia sesuatu yang ghaib), ucapan seorang syeikh ataupun imam-imam, dan alin-lainnya.
6. Dalil akli yang benar akan sesuai dengan dalil nakli (nash) yang shahih. Sesuatu yang qath’i (pasti) dari kedua dalil itu tidak akan bertentangan. Apabila sepertinya ada pertentangan di antara kedua dalil itu, maka dalil nakli harus didahulukan.
7. Wajib untuk senantiasa menggunakan bahasa agama dalam aqidah dan menjauhi bahasa bid’ah (yang bertentangan dengan sunnah). Bahasa umum yang mengandung pengertian yang salah dan yang benar perlu dipertanyakan lebih lanjut mengenai pengertian yang dimaksud. Apabila yang dimaksud adalah pengertian yang benar maka perlu disebutkan dengan menggunakan bahasa agama (syar’i). Tetapi bila yang dimaksud adalah pengertian yang salah maka harus ditolak.
8. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam adalah ma’shum (dipelihara Allah dari kesalahan), dan umat Islam secara keseluruhan dijauhkan Allah dari kesepakatan atas kesesatan. Namun secara individu, tidak ada seorangpun dari kita yang ma’shum. Jika ada perbedaan pendapat diantara para imam atau yang selain mereka maka perkara tersebut dikembalikan kepada Kitab dan Sunnah, dengan memaafkan orang yang keliru dan berprasangka baik bahwa dia adalah orang yang berijtihad.
Ada di antara umat kita yang memperoleh bisikan dan ilham dari Allah, ru’ya (mimpi) yang baik. Ini benar dan termasuk salah satu bagian dari kenabian. Firasat yang baik adalah benar, dan itu semua adalah karamah (suatu kelebihan dan keluarbiasaan yang dikaruniakan Allah asal kepada seorang wali) Ciri karamah adalah orang yang mendapatkannya senantiasa istiqomah, berjalan di atas tuntunan Al Quran dan Sunnah.
9. serta tanda baik dari Allah, asal dengan syarat tidak bertentangan dengan syariat dan tidak menjadi sumber aqidah maupun hukum.
10. Berdebat untuk menimbulkan keraguan dalam agama adalah perbuatan tercela. Tetapi berdebat dengan cara yang baik untuk mencari kebenaran disyariatkan. Perkara yang dilarang oleh nash untuk mendalaminya wajib diterima dan wajib menahan diri untuk mendalami sesuatu yang tidak dapat diketahui oleh seorang muslim. Seorang muslim harus menyerahkan pengetahuan tersebut kepada Yang Maha Mengetahui, yakni Allah Subhanahu Wata’ala.
11. Kaum muslimin wajib senantiasa mengikuti manhaj (metode) Al Qur’an dan Sunnah dalam menyampaikan sanggahan, dalam aqidah dan dalam menjelaskan suatu masalah. Karena itu bid’ah tidak boleh dibalas dengan bid’ah lagi, kekurangan dilawan dengan berlebih-lebihan, atau sebaliknya.
12. Setiap perkara baru yang tidak ada sebelumnya dalam agama adalah bid’ah. Setiap bid’ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan dalam neraka.

Penutup
Marilah kita mulai sekarang untuk memperbaharui cara kita beragama, memperbaharui amalan-amalan kita dengan mengilmui dahulu baru kemudian mengamalkan. Tidak asal dalam beribadah, karena nantinya hanya capek dan lelah yang akan kita dapatkan. Beribadah adalah ada caranya, ada tuntunannya, dan itu hanya bisa kita ketahui dengan berilmu dahulu. Janagn sampai kita terkena hadits (yang artinya): “Barangsiapa yang mangada-adakan dalam urusan kami yang bukan darinya maka tertolak.” Dalam riwayat yang lain: “Brangsiapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada padanya urusan kami maka tertolak.” Marilah kita jadikan “ilmu sebelum berucap dan beramal” sebagai slogan kita.
Semoga bermanfaat. Allahu A’lam.
--------------------------------------------------------------------------------
Referensi: Sumber bacaan dan pengambilan: Ø Buah Ilmu, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Penerjemah: Fadhli Bhri, Lc. Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta. Ø Pesan Untuk Muslimah Bagi Penuntu Ilmu Syar’I, Ummu Hasan. Penerjemah: Razif Abdullah. Penerbit: Pustaka Amanah, Solo. Ø Penjelasan Kitab Tiga Landasan Utama, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Penerjemah: Zainal Abidin Syansuddin, Lc, Ainul Haris Arifin, Lc. Penerbit: Darul Haq, Jakarta Ø Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Dr. Nashir ibn ‘Abdul Karim Al ‘Aql, Penerjemah: Muhammad Yusuf Harun MA. Penerbit: Gema Insani Press, Jakarta