Monday, February 22, 2010

Doa untuk Ibu Bapak / Orang Tua

Doa untuk Ibu Bapak / Orang Tua

Sesungguhnya jasa orang tua kita tidak terhitung banyaknya. Ibu kita mengandung selama 9 bulan kemudian melahirkan kita dengan resiko nyawa melayang. Ketika kita masih bayi tak berdaya, mereka beri kita minum dan makanan. Ketika kita buang air, tanpa jijik mereka membersihkan kita dengan penuh cinta. Kita diberi pakaian dan juga pendidikan.

Mereka sabar menghadapi kemarahan kita, rengekan, kenakalan, bahkan mungkin ketika kita masih kecil/balita pernah memukul mereka. Mereka tetap mencintai kita. Jadi jika kita merasa kesal dengan mereka, apalagi jika mereka begitu tua sehingga kelakuannya kembali seperti anak-anak, ingatlah kesabaran mereka dulu ketika menghadapi kita. Bagi yang sudah memiliki anak tentu paham tentang kerewelan anak-anak yang butuh kesabaran yang sangat dari orang tua.

Adakah kita mampu membalasnya? Bahkan seandainya orang tua kita tak berdaya sehingga untuk buang air kita yang membersihkannya, itu tidak akan sama. Orang tua membersihkan kita dengan penuh cinta dan harapan agar kita selamat dan panjang umur. Sementara si anak ketika melakukan hal yang sama mungkin akan merengut dan bertanya kapan “ujian” itu akan berakhir.

Begitulah. Seperti kata pepatah, “Kasih anak sepanjang badan, kasih ibu sepanjang jalan” Tidak bisa dibandingkan.

Oleh karena itu hendaknya kita berbakti pada orang tua kita. Minimal kita mendoakan mereka:

Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak yang mendoakannya. (HR. Muslim)

Jika kita tidak berdoa untuk orang tua kita, maka putuslah rezeki kita:

Apabila seorang meninggalkan do’a bagi kedua orang tuanya maka akan terputus rezekinya. (HR. Ad-Dailami)

Oleh karena itu sebagai anak yang berbakti hendaknya kita senantiasa berdoa untuk ibu bapak kita. Di antara doa-doa untuk orang tua yang tercantum dalam Al Qur’an adalah sebagai berikut:

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:



Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo

“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]



Robbanaghfir lii wa lii waalidayya wa lilmu’miniina yawma yaquumul hisaab

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” [Ibrahim:41]



Robbighfir lii wa li waalidayya wa li man dakhola baytiya mu’minan wa lilmu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina illa tabaaro

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” [Nuh:28]


Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”

Mudah-mudahan kita bisa mengambil manfaat dari ilmu yang kita dapat dengan mengamalkannya setiap hari. Amiin.

Allah Senantiasa Bersama Kita

Allah Senantiasa Bersama Kita


Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan (QS. an-Nahl : 128).

Ditengah hidup penuh kegalauan, resah dan kesepian. Takut akan hilangnya sebuah harapan, kehilangan impian, tidak tahu apa yang akan terjadi di esok hari. Hal itu muncul karena fitrah kita sebagai manusia. Maka tidak usah khawatir karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu bersama kita. Bila kita mengingatNya, hati kita menjadi tenteram dan kedamaian dalam hidup kita.

Dalam ayat diatas mengisyaratkan kepada kita sesungguhnya Allah akan mengabulkan doa kita dan membantu kita dikala hati kita sedang gelisah, resah dan merasa kesepian. Bagi kita sebagai orang yang bertaqwa setiap permohonan akan dikabulkan oleh Allah apabila disertai dengan perbuatan baik terhadap sesama.

Disetiap langkah yang kita lakukan, disetiap perbuatan yang kita kerjakan kita senantiasa bersama Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bila kita seolah-olah tidak mampu melihatNya maka Allah melihat diri kita. Sebagaimana hadist Nabi yang berbunyi.

' Ketika Malaikat jibril bertanya kepada Nabi, 'Beritahukan kepadaku tentang ihsan (kebaikan). Nabi menjawab, 'Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya. Jika engkau tidak melihatNya, Dia melihatmu.' (HR. Bukhari & Muslim).

Sungguh indahnya hidup ini bila dalam kehidupan sehari-hari kita bisa merasakan hidup kita bersama Allah. Kita mampu dalam kesendirian kita bersama Allah, dalam duka kita bersama Allah, dalam kesedihan kita bersama Allah, dalam keadaan bahagia kita bersama Allah, dalam keadaan gembira kita bersama Allah. Menjadikan hidup kita senantiasa bersama Allah dalam kondisi apapun sehingga kita mendapatkan kasih sayang Allah.

'Sesungguhnya kasih sayang Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan.' (QS. al-A'raf : 56).