Tuesday, January 24, 2012

Tumor

Mungkin yang berlangganan tv kabel dirumah, kalau lihat berita manca negara ada warga negara Vietnam yang menderita tumor. Tumor tsb telah menggerogoti tubuhnya selama lebih 10 tahun.
Ngeri saya kalau lihat videonya, karena lama gak update berita saya baru tahu kalau kemaren sudah dilakukan operasi pembedahan tumor yang mencapai berat 90 kg tsb.

Akhirnya ada yang upload juga di youtube, cekibrot...

Monday, January 9, 2012

Jikalau Indonesia- Malaysia bersatu

Mengapa Yahudi Tidak Suka Indonesia dan Malaysia Bersatu?

Hubungan Indonesia kembali memanas. Setelah kian kali, dua Negara serumpun-seakidah ini kembali diributkan persoalan nasionalisme yang sama sekali tidak diajarkan ulama-ulama Melayu tempo dulu.

Kasusnya sederhana, namun luar biasa bagi kaum nasionalis, yakni permasalahan tapal batas Camar Bulan di Sambas yang diduga telah dicaplok Malaysia.

Kita harus membuka mata bahwa konflik antara Malaysia dan Indonesia ini tidak terjadi dengan sendirinya. Ada unsur-unsur pemicu layaknya api yang menimbulkan asap besar.
Pertanyaannya siapakah pemantik api itu? Umat Muslim? Bukan, karena kita hanya korban.

Pakar Melayu Prof. Dr. Dato’ Nik Anuar Nik Mahmud dari Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) mengamini bahwa ada intervensi pihak luar di balik perseteruan kedua Negara serumpun muslim ini.

Dalam memoar buku Thomas Raffles disebutkan, Barat harus memastikan bahwa alam Melayu ini lemah. Untuk melemahkan, Raffles mengusulkan dua buah strategi.

Pertama, imigran-imigran asing masuk ke Melayu supaya kawasan ini tidak menjadi kawasan Melayu, melainkan majemuk (dibawa orang-orang China dan India).

Kedua, pastikan bahwa raja-raja Melayu yakni Semenanjung, Sumatera, Jawa dan sebagainya, tidak mengambil para ulama Arab menjadi penasehat mereka. Jadi, tujuan mereka memang untuk memisahkan Arab dengan Melayu.

Bersatunya antara Malaysia dan Indonesia membentuk Imperium Islam Melayu inilah yang sangat ditakuti oleh Zionisme.

Mereka sadar Melayu adalah potensi kuat dalam membangkitkan Islam dari tenggara Asia, maka itu jalur ini harus dihabisi, apapun caranya.

Dan pengalaman bangsa Indonesia yang kerap mudah diadu domba adalah kunci yang selalu mereka pegang saat zaman devide et impera.

Yang juga kita harus faham adalah Thomas Stamford Raffles sendiri seorang Freemason. Menurut Th Stevens dalam bukunya Tarekat Mason Bebas, Raffles pada tahun 1813 dilantik sebagai mason bebas di bantara “Virtutis et Artis Amici”. “Virtus” merupakan suatu bantara sementara di perkebunan Pondok Gede di Bogor.

Perkebunan itu dimiliki Wakil Suhu Agung Nicolaas Engelhard. Di situ Raffles dinaikkan pangkat menjadi ahli (gezel), dan hanya sebulan kemudian dinaikkan menjadi meester (suhu) di loge “De Vriendschap” di Surabaya.

Raffles pula yang mendirikan Singapura modern yang kini menjadi basis Israel di Asia Tenggara. Agen-agen zionis
melalui Singapura adalah penghasut sebenarnya dalam mengeruhkan hubungan sesama muslim Melayu.

Kebanyakan koruptor Indonesia pun bermukim di Singapura setelah merampok uang hasil keringat anak-anak Indonesia dan rakyat jelata.

Singapura adalah sekutu zionis. Mereka tidak mau menandatangani perjanjian extradisi dengan Indonesia semata-mata melindungi koruptor ini karena mereka bawa banyak uang ke Singapura.

Untuk mengalihkan isu ini dari masyarakat Indonesia, mereka akan coba cari isu supaya masyarakat Indonesia lebih fokus pada isu yang mereka cipta.

Maka diwujudkanlah isu sekarang, konfrontasi Malaysia-Indonesia. Melalui media sekular di Negara ini, mereka terus berupaya agar rumpun Melayu bangga akan identitas negara-nya masing-masing.

Adanya inflitrasi Zionis di Malaysia juga bukan barang baru. Tahun lalu mantan wakil perdana menteri Malaysia yang juga tokoh oposisi, Anwar Ibrahim, pernah membeberkan fakta adanya keberadaan intelijen Zionis di markas kepolisian federal Malaysia.

Kala itu bersama dengan Kelompok Muslim, mereka menyatakan memiliki dokumen yang memperlihatkan kemungkinan adanya intelijen Zionis kedalam strategi informasi negara lewat perusahaan kontraktor bernama "Osiassov", yang melaksanakan proyek pengembangan sistem komunikasi dan teknologi di markas besar polisi federal Malaysia.

Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa perusahaan "Osiassov" terdaftar di Singapura namun berkantor pusat di negara penjajah Zionis Tel Aviv.

Menurut Anwar, kehadiran dua mantan perwira tentara Zionis di perusahaan yang bersangkutan, adalah sepengetahuan petugas polisi senior Malaysia dan Menteri Dalam Negeri Malaysia sejak jaman Syed Ahmad Albar.

Yakinlah, jika umat muslim Melayu tidak kembali ke ajaran Islam sejati dimana tak ada ruang pada nasionalisme yang memberhalakan bangsa, benih permusuhan itu akan selalu muncul, walau kedua Negara itu
makmur dan sama-sama beragama muslim.

Maka itu, bersatulah bangsa Melayu. Bersatulah diatas Panji Islam yang akan membuka jalan tegaknya dienullah ini di tanah perjuangan kita, tanah Melayu Darussalam.


sumber : sebagian diambil dari eramuslim

Indonesia - Malaysia, kita saudara

Mengapa Kita Beraninya Hanya pada Malaysia? Tidak dengan Singapura

Apakah kita akan tetap “berperang” dengan Malaysia atau mempertahankan persaudaraan besar bernama “rumpun Melayu?”

Ribuan orang Indonesia sedang belajar S2 & S3 di Malaysia saat ini.
Kebanyakannya mendapat bantuan atau keringanan biaya dari pemerintah
Malaysia dan banyak juga yang sambil bekerja. Uang kuliah di perguruan
tinggi negeri Malaysia lebih murah dari Indonesia. Kualitas,
infrastruktur dan kemudahan lainnya jauh lebih baik dari di Indonesia
tentunya.

Lalu yang sangat mengherankan, isu-isu yang sebenarnya bisa diselesaikan di
tingkat diplomat, tetapi menjadi barang dagangan pasar yang dikonsumsi
oleh rakyat umum. Boleh jadi isu ini sepertinya dimanfaatkan oleh
segelintir orang yang memang memiliki agenda, bagaimana supaya Islam,
Melayu dan Nusantara yang kaya dengan SDM & SDA ini, tidak menjadi
sebuah kekuatan. Mengapa rakyat di negaraku begitu mudah emosi?

Isu-isu penangkapan Abubakar Ba‘asyir, isu VCD porno artis, isu teroris, dan
sebagainya, faktanya tidak berhasil mengalihkan perhatian rakyat
terhadap berbagai skandal perampokan uang rakyat melalui kasus BLBI,
Century, Rekening , kenaikan BBM dan harga bahan pokok di tahun 2012
buruknya birokrasi dan pelayanan publik,
maraknya korupsi, pelemahan KPK, gagalnya sebuah kepemimpinan,
meningkatnya jumlah kemiskinan, pengangguran, perbuatan kriminal, buta
huruf dan gagalnya hampir setiap departemen dan institusi pemerintahan,
dalam memberikan manfaat keberadaan mereka yang berarti kepada rakyat.

Isu “memanasnya" hubungan Indonesia-Malaysia tidak akan membuat rakyat lupa
terhadap semua penipuan, pembodohan dan “perampokan” uang rakyat yang
telah, sedang dan akan berlaku.

Kalau mau jujur, semua suku di Indonesia ada di Malaysia: Jawa, Bugis, Aceh,
Minang. Kini banyak orang Jawa di Johor, juga di Selangor. Termasuk
banyak warga Aceh di Malaysia. Negeri sembilan sebagian penduduknya dari
Minangkabau. Bahkan Sultan Selangor itu berasal dari Bugis.

Jadi seharusnya, semangat kita (Indonesia dan Malaysia) adalah semangat
“satu rumpun” untuk bekerjasama untuk bangunkan alam Melayu ini. Hanya
saja, jika berpecah, mustahil, bangsa Melayu tumbuh menjadi bangsa yang
besar.

Aksi ingin mengajak perang dengan Malaysia, pelemparan
kotoran ke Kedutaan Malaysia, sweeping warga Malaysia pasti akan
menyakitkan hati dan membuat hubungan bukan makin mendekat, tapi malah
menjauh.

Walaupun gerakan LSM Bendera tidak mewakili gerakan
orang-orang cerdas di Indonesia, seperti Senat Mahasiswa, Muhammadiyah,
ICMI, HMI, dll., namun warga Indonesia harus lebih peka dan mencari
tahu, siapakah LSM ini? Ada apa di balik agenda mereka?

Apakah mereka bergerak untuk kepentingan partai politik tertentu, ataukah untuk
menaikkan partai dan pemimpin tertentu, ataukah mereka dibiayai oleh
pihak asing untuk menghancurkan rumpun Melayu?

Di sisi lain, biasanya, isu-isu yang akan memungkinan pecahnya hubungan
Malaysia-Indonesia jarang ditanggapi dan dibesar-besarkan media
Malaysia. Namun akhir-akhir ini, khususnya pemberitaan ‘ketegangan’
hubungan Indonesia-Malaysia, ditanggapi berbagai pihak. Termasuk pakar
politik di berbagai media massa

Di saat yang sama, sudah ratusan kali pasir kita dicuri, minyak kita diselundupkan, tapi kenapa kita selama ini tidak membenci Singapura yang menguras minyak kita
dengan Caltexnya? yang menguras gas kita dengan Harunnya dan
sebagainya, tanpa memberikan dampak yang berarti terhadap pembangunan,
ekonomi dan sosial rakyat?

Kebanyakan koruptor Indonesia pun bermukim di Singapura setelah merampok uang hasil keringat anak-anak Indonesia dan rakyat jelata.

Singapura adalah sekutu zionis. Mereka tidak mau menandatangani perjanjian extradisi dengan Indonesia semata-mata melindungi koruptor ini karena mereka bawa banyak uang ke Singapura.

Untuk mengalihkan isu ini dari masyarakat Indonesia, mereka akan coba cari isu supaya masyarakat Indonesia lebih fokus pada isu yang mereka cipta.

Maka diwujudkanlah isu sekarang, konfrontasi Malaysia-Indonesia. Melalui media sekular di Negara ini, mereka terus berupaya agar rumpun Melayu bangga akan identitas negara-nya masing-masing.

Profesor Singapura menulis dalam sebuah artikelnya; Kebanyakan rumah
mewah yang ada di Singapura, Kebanyakan uang yang beredar di Singapura
adalah punya orang Indonesia. Kebanyakan pembangunan yang ada di
Singapura, dibangun dari uang yang datangnya dari Indonesia. Dan di saat
Singapura mengadakan Grand Sale setiap tahunnya, lebih 2 juta orang
Indonesia datang belanja ke sana..”

Apa yang sebenarnya kita dapatkan dari Singapura?

Pertama,
TKI laki-laki dari Indonesia diharamkan bekerja dan mencari nafkah di
Singapura seperti di bidang pembangunan, kuli kasar, buruh dan
sebagainya. Singapura lebih memilih warga negara lain daripada WNI,
dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.

Kedua,
banyak orang mengatakan dan dari sumber lainnya, “Satu per satu
pulau-pulau kecil di Riau hilang karena pasirnya diangkut ke Singapura.

Ketiga,
identitas orang Melayu yang identik dengan Islam seperti istana, rumah,
perkampungan orang Melayu, dihilangkan. Adat dan budaya melayu
dimuseumkan. Azan diharamkan menggunakan pengeras suara di semua masjid
dan surau di Singapura.

Keempat, pemerintah Singapura melayani dan melindungi koruptor RI yang telah membuat rakyat RI sengsara selama ini (karena hak-hak rakyat untuk mendapatkan
pendidikan, rumah sakit, infrastruktur, makan dan tempat tinggal yang
baik terjajah dan terzalimi), dengan tidak mau menandatangani perjanjian
ekstradisi.

Kelima, banyak rakyat, nelayan dan
petugas kita diacungi senjata berat dan diusir dengan pengeras suara
karena disangka telah melintasi garis batasan laut kepunyaan Singapura.

Malaysia Lebih Baik dari Singapura

“Sejahat” apapun Malaysia, saat ini ada 2 juta orang lebih WNI yang sedang
mencari rezeki di Malaysia untuk nafkah keluarga mereka di RI.
Triliyunan uang TKI dikirim ke Indonesia setiap tahunnya. Dapat
dibayangkan, bagaimana dampak sosial, ekonomi dan budaya yang akan
berlaku di Indonesia kalau TKI pulang sekaligus.

Faktanya,
TKI-lah sebenarnya “pahlawan” yang harus dilindungi, karena mereka
penyumbang devisa negara. Di saat lain, ada banyak institusi yang
keberadaannya hanya menghambur-hamburkan uang negara. Kegunaan mereka
sangat perlu dipertanyakan di saat keberadaan mereka tidak memberikan
manfaat yang berarti kepada rakyat. Ibarat pepatah Arab, ”wujuduhu ka adamihi.” (adanya seperti tidak adanya). Dengan kata lain, ada atau tidak adanya mereka, sama saja. Tak memberi manfaat.

Apakah kita akhirnya memutuskan “berperang” dengan Malaysia?
Apakah kita tetap ngotot mengajak perang
dengan Negara yang di dalamnya banyak keturunan Melayu Riau, Palembang,
Aceh, Bugis, Minang, Mandailing, Rao, Jambi, Kerinci, Jawa, karena kita
seagama Islam dan satu rumpun melayu?

Apakah kita takut pada Singapura
karena mereka memiliki peralatan perang yang sangat canggih dan jauh
meninggalkan Indonesia? Ataukah kita sengaja dibuat takut, karena para
pejabat kita banyak yang memiliki hubungan mesra dengan Singapura yang
menyimpan uang mereka dalam bentuk saham dan investasi?.

Malaysia secara tidak resmi telah melarang rakyatnya datang ke Indonesia. Kalau
ini berlanjut, pasti semua ini akan memberikan pengaruh terhadap
perusahaan penerbangan, hotel, pariwisata, tempat berbelanja, investor
di Indonesia.

Kalau sengketa ini berlanjut di tingkat pemerintah,
maka akan sama-sama kita dengar, tiga, lima bulan lagi.
Malaysia akan membeli peralatan perang yang baru, Amerika pula akan
menawarkan “jasanya” pada TNI untuk memberikan pinjaman utang, untuk
membeli peralatan perangnya yang katanya, harga sebuah kapal perang
bekas saja, sama dengan harga sebuah pulau besar di Indonesia.

Namun sebelum itu terjadi, ada sebuah pesan dari al-Quran.

“Sesungguhnya orang beriman itu adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah semoga kamu mendapat
rahmat.” (QS: al-Hujurat ayat 10)

Salam dari Indonesia untuk saudaraku di Malaysia

Sunday, January 1, 2012

Tahun Baru 2012

Memang kita bisa merasakan bedanya peristiwa penyambutan tahun baru Masehi dan tahun baru Islam (Hijriah). Tahun baru Islam disambut biasa-biasa saja, jauh dari suasana meriah, tidak seperti tahun baru Masehi yang disambut meriah termasuk oleh masyarakat muslim sendiri. Sebagai titik awal perkembangan Islam, seharusnya umat Islam menyambut tahun baru ini dengan semarak, penuh kesadaran sambil introspeksi, merenungkan apa yang telah dilakukan dalam kurun waktu setahun yang telah berlalu.

Lakukkan perubahan di tahun yang baru ini seperti :
1. Hindari kebiasaan-kebiasaan lama / hal-hal yang tidak bermanfaat pada tahun yang lalu untuk tidak diulangi lagi di tahun baru ini.

2. Lakukan amalan-amalan kecil secara istiqamah, dimulai sejak tahun baru ini yang nilai pahalanya luar biasa dimata Allah SWT, seperti membiasakan shalat dhuha 2 raka’at, suka sedekah kepada fakir miskin, menyantuni anak-anak yatim, dll.

3. Usahakan dengan niat yang ikhlas karena Allah agar tahun baru ini jauh lebih baik dari tahun kemarin dan membawa banyak manfaat bagi keluarga maupun masyarakat muslim lainnya.

4. Hidup kita semakin hari semakin berkurang, bukannya bertambah, maka selayaknya kita yang taat pada Allah, mempergunakan kesempatan hidup didunia ini dengan sebaik mungkin. Karena ajal manusia merupakan rahasia Allah, dan jarum jam tidak akan pernah berbalik arah, sudah sepantasnya kita memperbaiki diri kita masing-masing.

Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah orang yang beruntung, Siapa yang hari ini keadaannya sama dengan kemarin maka dia rugi, Siapa yang keadaan hari ini lebih buruk dari kemarin, maka dia celaka” (Al Hadist).

Selamat Tahun Baru 2012
Ekarockcity